Jumat, 1 November 2024

Jatim Koordinasi dengan Pusat untuk Penerapan Teknik Modifikasi Cuaca

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan
Heru Tjahjono Sekretaris Daerah Provinsi Jatim. Foto: Denza suarasurabaya.net

Heru Tjahjono Sekretaris Daerah Provinsi Jatim memastikan, sudah ada koordinasi dengan pemerintah pusat mengenai rencana penerapan Teknik Modifikasi Cuaca (TMC) di Jawa Timur.

Heru yang juga sebagai Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jatim menjelaskan, penerapan TMC dengan menyemai garam khusus ke awan bertujuan untuk menurunkan intensitas hujan.

“Kemarin Bu Ketua (mungkin yang dimaksud Dwi Korita Kepala BMKG) juga sudah menyampaikan, Jawa Timur termasuk yang akan diterapkan TMC,” katanya di Kantor BPBD Jatim, Selasa (7/1/2020).

Suban Wahyudiono Kepala Pelaksana BPBD Jatim mengatakan, penerapan TMC ini lebih kepada mengalihkan hujan (memecah konsentrasi awan cumulonimbus), bukannya sampai menghilangkan.

“Jadi, hujan dengan intensitas 150 mm per detik itu sudah dianggap tinggi. Nah ini sudah mencapai 300 mm per detik (yang terjadi di Jakarta),” katanya pada kesempatan yang sama.

Jajaran Pemprov Jatim hari ini melaksanakan konferensi pers tentang kesiapsiagaan penanggulangan bencana hidrometeorologi yang telah ditetapkan berstatus siaga oleh Gubernur Jatim.

Teknisnya, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) akan mengintervensi awan cumulonimbus yang berpotensi menurunkan hujan dengan intensitas tinggi dengan menyemai garam.

Garam khusus dari BPPT itu akan disemai dengan pesawat udara milik TNI AU agar awan itu beralih ke arah laut. Dengan demikian, intensitas hujan yang turun di wilayah penduduk berkurang.

“Kalau di musim kemarau, teknik ini dilakukan untuk menurunkan hujan. Nah di musim penghujan teknik ini bertujuan untuk menyebar awan hujan sehingga turun sepanjang hari tapi tidak langsung tinggi,” katanya.

Kewenangan pelaksanaan TMC ini, kata Suban, ada di Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

“BNPB yang punya peran. Saya hanya ikut rapat kemarin dan baru tahu kalau sudah ada pelaksanaan TMC ini supaya banjir di Jakarta (dan sejumlah wilayah di Jawa Barat) tidak terjadi lagi,” ujarnya.

Selain telah berkoordinasi dengan pusat, Pemprov Jatim menurut Sekdaprov Jatim sudah melakukan kesiapsiagaan sampai ke tingkat 38 kabupaten/kota yang ada di Jawa Timur.

Heru Tjahjono Sekda mengatakan, sejak Desember lalu Gubernur sudah bersurat kepada bupati dan wali kota di Jatim agar menyiapkan diri dan bersiaga untuk menanggulangi terjadinya bencana.

Pemprov Jatim sendiri telah mengerahkan seluruh Badan Koordinasi Wilayah (Bakorwil) yang ada di sejumlah daerah untuk mengkoordinasikan tentang kesiapsiagaan tersebut.

“Kami juga punya call center yang siap dihubungi 24 jam, ditelepon, dimintai pendapat, dimintai tolong, untuk melakukan penanganan bencana. Kami siap datang setiap saat,” ujarnya.

Kesiapsiagaan Pemprov ini juga telah mendapat dukungan dari berbagai jajaran samping yang ada di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota. Baik Kodim, Polres, dan juga relawan.

“Yang pertama kami lakukan adalah kesiapsiagaan menyiapkan makanan dan kesehatan bagi masyarakat terdampak bencana. Baru kami lakukan pengembalian infrastruktur,” ujarnya.

Meski demikian, Heru mengatakan, Pemprov Jatim tidak lupa terus berdoa agar tidak terjadi bencana berdampak besar seperti banjir akibat hujan dengan intensitas yang sangat tinggi.

“Mudah-mudahan intensitas hujan di bawah 100 milimeter, supaya tidak banjir. Kami juga sarankan masyarakat, terutama di hulu sungai, agar tidak membuang sampah, serta melakukan hal-hal yang tidak menghambat aliran sungai,” katanya.

Siang ini juga jajaran OPD Pemprov Jatim terkait akan melakukan rapat koordinasi kesiapsiagaan penanggulangan bencana ini. Besok mereka akan rapat lagi dengan Gubernur Jatim.

Rencananya, kata Heru, Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jatim yang saat ini sedang berada di Makkah menunaikan ibadah umrah akan tiba di Bandara Juanda besok, Rabu (8/12/2019) siang.

“Bu Gubernur selalu mengingatkan kami dari Makkah. Beliau terus kontak dengan kami, memantau kesiapsiagaan. Besok siang bu gubernur landing di Juanda, rapat, langsung ke lapangan. Ke Mojokerto,” ujarnya.(den/dwi)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Teriknya Jalan Embong Malang Beserta Kembang Tabebuya

Bunga Tabebuya Bermekaran di Merr

Kebakaran Pabrik Plastik di Kedamean Gresik

Surabaya
Jumat, 1 November 2024
28o
Kurs