Jumat, 26 April 2024

Dinsos Jatim-Kemensos Ukur Dampak Program Kesejahteraan Sosial dengan Riset

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan
Dinas Sosial Jawa Timur bekerja sama dengan Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pelayanan Kesejahteraan Sosial (B2P3KS) Kementrian Sosial, Senin (21/9/2020). Foto: Istimewa

Dinas Sosial Jawa Timur bekerja sama dengan Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pelayanan Kesejahteraan Sosial (B2P3KS) Kementrian Sosial untuk mengukur dampak program pengentasan kemiskinan dengan riset.

Alwi Kepala Dinsos Jatim mengatakan, Pemprov Jatim punya pekerjaan rumah menurunkan angka kemiskinan yang masih menduduki peringkat tertinggi secara nasional. Upaya peningkatan kesejahteraan sosial secara akurat diperlukan.

“Program-program (kesejahteraan sosial untuk masyarakat Jatim) cukup banyak, tapi kami berharap ini bisa memberikan kontribusi positif, kontribusi nyata bagi penurunan angka kemiskinan,” katanya, Senin (21/9/2020).

Karena itulah, Alwi berharap, kerja sama dengan B2P3KS Kemensos bisa menjadi panduan untuk mengetahui apakah program yang dijalankan Pemprov Jatim sudah benar-benar berdampak positif bagi penurunan angka kemiskinan?

“Kalau belum, di mana yang salah? Dengan adanya penelitian B2P3KS, pertanyaan itu akan terjawab sehingga kami bisa menjalankan program peningkatan kesejahteraan sosial yang lebih baik lagi,” kata Alwi.

Santi Oetami Dewi Kepala B2P3KS Kemensos menegaskan, program-program yang dijalankan tanpa berbasis penelitian akan sulit mendapatkan hasil maksimal. Kerja sama itu untuk melihat dampak program yang ada.

“Sejauh mana itu memberi dampak positif untuk keluarga penerima manfaat (KPM)? Kita tahu banyak bansos yang disalurkan. tapi apakah membawa impact? Kalau enggak diteliti, itu akan sia-sia. (Hasil riset) itu lah yang akan menjadi pijakan program-program ke depan,” kata Santi.

Kemensos sendiri punya kepentingan untuk mengukur program-program kesejahteraan sosial Kemensos yang didukung Pemprov Jatim, dan cukup banyak yang mengalami modifikasi. Lewat kerja sama itu akan diketahui efektivitas modifikasi pelaksanaan program.

“Apakah perlu dilakukan perubahan atau dilanjutkan. Ini pintu sudah terbuka. Kami sudah berdiskusi, program-program apa saja yang perlu diintervensi dengan riset,” katanya.(den/lim)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Jumat, 26 April 2024
30o
Kurs