Jumat, 9 Mei 2025

dr Joni: Perlu Autopsi untuk Memastikan Penyebab Kematian AZ

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan
dr Joni Wahyuhadi Dirut RSUD Dr Soetomo di Gedung Negara Grahadi, Rabu (9/10/2019). Foto: dok./Denza suarasurabaya.net

Dokter Joni Wahyuhadi Ketua Gugus Tugas Kuratif Covid-19 Jatim menegaskan, untuk memastikan penyebab kematian AZ, pasien positif Covid-19 di Lumajang yang sudah sembuh, perlu dilakukan autopsi.

Dia mengaku sudah mendengar peristiwa kematian AZ, Jumat (17/4/2020), padahal dua hari sebelumnya RSUD dr Hartoyo Lumajang sudah membolehkan pasien pulang karena sudah dinyatakan sembuh.

“Untuk memastikan apakah beliau meninggal karena Covid-19 atau tidak, ya, dengan autopsi. Tapi autopsi tidak mungkin dilakukan karena tidak termasuk kematian tidak wajar. Belum tentu juga karena Covid-19,” ujarnya.

Joni yang juga Direktur Utama RSUD dr Soetomo Surabaya mengatakan, sebagian besar pasien Covid-19 dengan kondisi berat, yang berujung kematian, hampir semua disertai komorbid (penyakit penyerta).

“Kalau dilihat dari grafik ini, komorbid diabetes melitus (DM) yang paling besar menyebabkan pasien meninggal,” ujarnya. “Lalu DM disertai (penyakit) jantung, DM dan hipertensi, juga sepsis.”

Tim Kuratif Gugus Tugas Covid-19 Jatim, kata Joni, mencatat bahwa kematian yang murni disebabkan oleh infeksi Covid-19 dari total 48 kematian yang ada, sejauh ini hanya dua orang saja.

“Saya pribadi sebagai seorang dokter berharap, infeksi Covid-19 ini di kemudian hari akan menjadi seperti H5N1 saat ini. (Gejalanya) Seperti kena flu biasa saja,” katanya.

Sebelumnya diberitakan, kasus kematian AZ pada Jumat pagi setelah dua hari keluar dari RSUD dr Hartoyo memang tidak diduga-duga. Baik oleh keluarga, masyarakat, juga Pemerintah Kabupaten Lumajang.

Thoriqul Haq Bupati Lumajang menjelaskan, AZ sudah menjalani karantina 14 hari di rumah sakit dan menunjukkan kondisi stabil secara klinis. Sudah tidak batuk, tidak sesak napas, dan tidak demam tinggi.

Pihak RS lantas melakukan tes PCR. Hasilnya, dalam dua kali swab dan tes laboratorium, hasilnya terkonversi negatif. Karena sudah bisa dinyatakan sembuh, AZ dipulangkan pada 15 April 2020.

Pasien pun diminta tetap melakukan isolasi mandiri di rumah selama sepekan sesuai prosedur protokoler penanganan pasien Covid-19. Tidak diduga, baru dua hari isolasi mandiri AZ meninggal dunia.(den/tin/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kecelakaan Truk Tabrak Gardu Tol di Gate Waru Utama

Avanza Terbalik Usai Tabrak 2 Mobil Parkir

Mobil Terbakar Habis di KM 750 Tol Sidoarjo arah Waru

Kecelakaan Dua Truk di KM 751.400 Tol Sidoarjo arah Waru

Surabaya
Jumat, 9 Mei 2025
26o
Kurs