Jumat, 29 Maret 2024

Kinerja Meningkat, Khofifah Tetap Minta OPD Perkuat Inovasi dan Budaya Kerja

Laporan oleh Agustina Suminar
Bagikan
Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jatim menyerahkan penghargaan terhadap ODP yang unggul dalam Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (Kovablik) Jawa Timur dan Kompetisi Kelompok Budaya di Batu, Jumat (13/11/2020)Kerja (KBK). Foto: Humas Pemprov Jatim

Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jatim menyerahkan Hasil Evaluasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) kepada Oganisasi Perangkat Daerah (OPD) di Batu, Jumat (13/11/2020).

Selain hasil evaluasi SAKIP, Khofifah juga menyerahkan penghargaan terhadap ODP yang unggul dalam Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (Kovablik) Jawa Timur dan Kompetisi Kelompok Budaya Kerja (KBK).

Adapun hasil evaluasi SAKIP 2020, sejumlah OPD Pemprov Jatim mengalami peningkatan nilai di kategori AA dan A. Hanya ada empat OPD yang berkategori BB di lingkungan Pemerintaha Provinsi Jatim.

“Seiring bertambahnya Perangkat Daerah yang semakin baik dalam penerapan SAKIP, kami berharap ini akan berdampak positif terhadap pencapaian pembangunan daerah,” ujar Khofifah saat menyampaikan sambutan.

Penerapan SAKIP untuk percepatan Reformasi Birokrasi, kata Khofifah, membutuhkan penerapan Budaya Kerja sebagai role model perubahan pola pikir dan budaya kerja ASN jadi budaya berorientasi hasil.

“Budaya Kerja ASN diharapkan akan berorientasi pada produktivitas kerja dan kinerja yang tinggi untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat,” kata penerima penghargaan Bintang Mahaputera Utama dari Presiden itu.

Untuk meningkatkan budaya kerja, Pemprov Jatim membentuk Kelompok Budaya Kerja (KBK) di setiap unit kerja OPD Pemprov Jatim. KBK yang terbentuk itu Khofifah maksudkan sebagai embrio perubahan ke arah lebih baik.

“Tahun ini Kelompok Budaya Kerja yang aktif dan berprestasi mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya. Pada 2019 ada 120 KBK dan tahun ini meningkat menjadi 190 KBK yang aktif dan berprestasi,” katanya.

Tidak cukup hanya menerapkan budaya kerja yang lebih baik, untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik yang mudah, murah, dan cepat, birokrasi dituntut lebih kreatif dan selalu berinovasi.

Untuk mendorong penciptaan inovasi dan penumbuhan suasana kompetitif antar-perangkat daerah/instansi, Pemprov Jatim mengadakan Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KOVABLIK) Jawa Timur.

“Tujuan kompetisi ini untuk menjaring inovasi pelayanan publik, baik dari Perangkat Daerah Provinsi maupun dari Kabupaten/Kota. Inovasi pelayanan publik terpilih akan menjadi sumber transfer pengetahuan/replikasi inovasi pelayanan publik sehingga bermanfaat untuk mempercepat pencapaian program pemerintah one agency one innovation,” paparnya.

Khofifah bilang, Jawa Timur menjadi lumbung inovasi di Indonesia dalam kompetisi inovasi tingkat nasional tahun ini. Ada sebanyak 37 inovasi yang mendapat penghargaan dalam kompetisi Sinovik Kemenpan RB.

Selain itu ada 12 inovasi pada inovasi era new normal Kemendagri dan 52 inovasi pada apresiasi penanganan covid-19 Kemenpan RB. Selain itu inovasi pelayanan publik Pemprov Jatim juga sudah banyak direplikasi.

Sejumlah inovasi yang direplikasi di antaranya SIMPADU-PMI (Sarana Informasi dan Pelayanan Terpadu Pekerja Migran Indonesia), Ayo Kerja, Jalin Matra (Jalan Lain Menuju Mandiri dan Sejahtera), Penanggulangan Feminisasi Kemiskinan dan Klinik BUM Desa.

Tahun ini juga, kata Khofifah, jajaran Pemprov Jawa Timur patut untuk berbangga karena inovasi Jatim Puspa maju ke kompetisi tingkat internasional yaitu United Nation Public Service Award (UNPSA).

“Saya mengapresiasi upaya dan perjuangan seluruh Kepala OPD mewujudkan akuntabilitas kinerja di lingkungan instansinya. Kita harus berubah dan berbenah, mari tingkatkan sinergi dan optimisme menjalankan pemerintahan berorientasi hasil, sehingga amanah rakyat lewat anggaran negara bisa dimanfaatkan seluasnya untuk kemajuan Jawa Timur,” katanya.

Karena itulah dia mendorong OPD baik di lingkungan Pemprov Jatim maupun Pemkab/Pemkot berupaya mengoptimalkan penerapan SAKIP dan mendorong efektivitas, efisiensi, terutama di tengah pandemi Covid-19.

Salah satu caranya, yakni dengan terus berinovasi untuk mencapai kinerja terbaik lewat transformasi digital. Seperti halnya transformasi digital untuk pemulihan ekonomi, dengan menggerakkan UMKM berjualan online.

Pemprov Jatim belakangan mendorong agar UMKM di Jatim memasarkan produk secara online lewat marketplace serta membangun akses pemasaran secara virtual dengan para diaspora dari berbagai negara

“Ke depan setiap OPD harus bisa beriringan melakukan literasi digital. Kita juga harus mengubah mindset bekerja, dari mental menyerap anggaran menjadi mental memberi manfaat dari hasil kerja,” ujarnya.(den/tin)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kecelakaan Mobil Porsche Seruduk Livina di Tol Porong

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Jumat, 29 Maret 2024
30o
Kurs