Jumat, 1 November 2024

Mas’ud Yunus Sosok Panutan Keluarga

Laporan oleh Ika Suryani Syarief
Bagikan
Istibsyaroh keponakan Almarhum mengatakan, sosok kakaknya merupakan orang yang selalu memberikan semangat bagi keluarga. Foto: Fuad Maja FM

Mantan Wali Kota Mojokerto KH. Mas’ud Yunus tutup usia di umurnya yang ke (68). Almarhum menghembuskan nafas trakhir di Lapas Kelas I Surabaya di Porong, Sidoarjo. Tak hanya menjadi panutan dalam melakukan kajian-kajian Islam, pria yang akrab disapa Kiai Ud ini 120 kali khatam Al-Qur’an selama di dalam penjara.

Istibsyaroh keponakan Mas’ud mengatakan, sosok kakaknya merupakan orang yang selalu memberikan semangat pada semua orang termasuk keluarga. Terlebih, semasa hidupnya saat menjalani hukuman di dalam Lapas tetap melaksanakan kewajiban beribadah patutnya sebagai umat muslim.

Dia menyebutkan, kakaknya itu rajin beribadah selama menjalani hukuman di Lapas Porong. Salah satunya, selalu membaca Al-Qur’an setiap usai salat lima waktu.

“Beliau sudah mengkhatamkan Alquran 120 kali. Setiap selesai salat membaca Al-Qur’an satu juz. Jadi, sehari minimal 5 juz,” ungkapnya, Kamis (27/8/2020).

Selain itu, Kiai Ud juga rutin mengajar mengaji selama di Lapas Porong. Baik terhadap penghuni lapas maupun jemaah Al Ummahat dari Kota Mojokerto. Pengajian rutin itu berlangsung sebelum COVID-19 mewabah.

“Saya rutin ke sana (menemui Mas’ud di Lapas Porong) setiap hari Selasa dan Sabtu dengan jemaah Al Ummahat satu mobil. Mengaji bawa kitab, diajar oleh beliau,” terangnya.

Tak hanya menghatamkan Al Quran selama di dalam Lapas, Yai Ud juga rupanya sudah membuat 13 buku seperti arti istghosah, dan tentang haji.”Malah sebelum meninggal sudah bilang mau buat buku untuk shalat khusus tapi belum selesai,” ucapnya.

Pesan terakhir yang keluarga terima yakni tetap semangat, dengan keluarga tetap baik. Susah senang keluarga harus tetap bersatu.”Tolong semuanya di ajak jika ada kesusahan” itu ucapan beliau waktu terakhir bisa bertemu pada Maret lalu,” imbuhnya.

Shobiroh mengaku terakhir kali bertemu Mas’ud Yunus Maret lalu sebelum pandemi COVID-19. Saat itu dia mendapat banyak wejangan dari kakak kandungnya itu

“Terakhir Maret kemarin kami menjenguk beliau. Setelah itu kami tidak bisa menjenguk karena pandemi COVID-19. Saat itu kondisinya sehat,” tandasnya.(fad/iss/lim)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Teriknya Jalan Embong Malang Beserta Kembang Tabebuya

Bunga Tabebuya Bermekaran di Merr

Kebakaran Pabrik Plastik di Kedamean Gresik

Surabaya
Jumat, 1 November 2024
28o
Kurs