Kamis, 25 April 2024

Mutawakkil Alallah Terpilih Jadi Ketua MUI Jatim 2020-2025

Laporan oleh Agustina Suminar
Bagikan
K.H. Hasan Mutawakkil Alallah (dua kiri) saat Musda MUI Jatim yang berlangsung di Sidoarjo, Rabu (23/12/2020). Foto: Antara

K.H. Hasan Mutawakkil Alallah Mantan Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Jatim terpilih sebagai Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur periode 2020-2025 setelah tim formatur menyepakatinya pada Musyawarah Daerah X yang berlangsung 22-23 Desember.

“Saya harus jujur untuk mengatakan Innalillahi wa inna ilaihi rajiun,” ujar Kiai Hasan Mutawakkil usai dinyatakan terpilih pada Musda MUI Jatim di Sidoarjo, Rabu (23/12/2020).

Meski mengaku bukan yang terbaik dari tokoh agama atau ulama di Jatim, Pengasuh Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong, Probolinggo, itu berkomitmen menunaikan tanggung jawab hingga lima tahun ke depan.

“Sesuai dengan namanya, MUI adalah wadah berkhidmatnya para ulama Indonesia dari berbagai macam latar belakang kepada agama melalui tiga komponen penting yaitu umat, bangsa, dan negara,” ucapnya seperti yang dilansir Antara.

Wakil Rais Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jatim itu menyampaikan ada empat penguatan peran MUI yang akan dilakukan, yaitu pertama adalah menjadi mitra pemerintah dalam mendukung pembangunan melalui instrumen keagamaan dan pemerintah.

Kedua dan ketiga, kata Kiai Hasan Mutawakkil, memediasi masyarakat melalui pelayanan keumatan, serta menjadi rujukan pemerintah dan masyarakat melalui sejumlah keputusan keagamaan.

“Lalu keempat, menjaga harmoni keagamaan di tengah kebhinekaan masyarakat,” katanya.

Menurut Kiai Hasan Mutawakkil, MUI harus berdamai dengan dirinya sendiri sehingga bisa menyelesaikan masalah yang lebih besar baik untuk umat, bangsa, maupun negara.

Selain itu, MUI disebutnya sebagai medan sekaligus sarana dakwah dan karena itulah berlaku kaidah Lil Wasa’ith Hukmul Maqashid.

“Agar sukses, maka dakwah harus merangkul, bukan memukul, apalagi mencangkul. Harus mendidik, bukan menghardik, apalagi membidik. Harus membina, bukan mencerca, apalagi menghina. Itulah akhlak ulama,” tuturnya.

Pada musda itu, terdapat 13 anggota tim formatur pada pemilihan ketua MUI Jatim, yaitu K.H. Abdushomad Buchori (Ketua Umum MUI Jatim demisioner), Ainul Yaqin (Sekretaris Umum MUI Jatim demisioner), Saifullah Yusuf (Dewan Pertimbangan MUI Jatim), dan K.H. Halil Tahir (Korwil MUI Jatim).

Berikutnya, K.H. Rofii Ismail (Korwil MUI Jatim), KH Zamzawi (Korwil MUI Jatim), K.H. Imam Sa’duddin (Korwil MUI Jatim), Prof. Achmad Muzakki (Perwakilan NU Jatim), Prof. Thohir Luth (Perwakilan Muhammadyah), K.H. Ahmad Roziqi (Perwakilan DMI), Prof. Ridlwan Nasir (UINSA) serta K.H. Dahlan (Ponpes Darul Ulum).

Sementara itu, rapat tim formatur yang dipimpin Saifullah Yusuf (Gus Ipul) juga menyepakati nama Prof. Akhmad Muzakki sebagai Sekretaris Umum MUI Jatim. Selanjutnya, Ketua Dewan Pertimbangan MUI Jatim dijabat Khofifah Indar Parawansa Gubernur dan Wakil Ketua Umum dijabat Prof. K.H. Halim (Ketua MUI Jember) dan Prof. K.H. Thohir Luth.(ant/tin)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Kamis, 25 April 2024
26o
Kurs