Rabu, 24 April 2024

Pandemi Covid-19, Intervensi Sosial dan Pengetahuan Individu Penting

Laporan oleh J. Totok Sumarno
Bagikan
Anggota TNI menjaga perbatasan menuju Kota Surabaya saat penerapan PSBB pertama. Foto: Dok/Totok suarasurabaya.net

Masih tingginya angka korban Covid-19 di Kota Surabaya, menurut peneliti sekaligus sosiolog bencana dibutuhkan intervensi sosial sekaligus pengetahuan individu terkait pandemi Covid-19 itu sendiri.

“Intervensi sosial menyangkut kebijakan-kebijakan yang dibuat oleh pemerintah dalam kaitannya dengan penanganan serta penuntasan pandemi Covid-19 ini. Kebijakan-kebijakan atau aturan-aturan tersebut harus disampaikan serta dipahami oleh segenap masyarakat. Ini menjadi penting dalam kaitannya dengan pencegahan penularan Covid-19,” terang Sulfikar Amir Ph.D, sosiolog bencana yang juga Associate Professor nanyang Technological University Singapore, Kamis (16/7/2020).

Lebih lanjut Sulfikar menyampaikan bahwa intervensi sosial saat ini sangat dibutuhkan bagi masyarakat mengingat pembatasan-pembatasan yang dilakukan secara mandiri oleh masyarakat sendiri dinilai masih belum mampu mencegah atau menurunkan angka korban Covid-19 yang tinggi di Kota Surabaya.

“Kehadiran aturan-aturan yang dibuat pemerintah itu memang tidak bisa sendiri. Dibutuhkan juga pengetahuan individu dalam konteks pemahaman terkait Covid-19 serta pandemi yang terjadi saat ini. Kalau intervensi sosial sudah dijalankan, tetapi pengetahuan individu masih minim, maka akan sia-sia. Intervensi sosial dan pengetahuan individu harus sejalan,” tegas Sulfikar.

Survei yang dilakukan sejak 19 Juni 2020 sampai dengan 10 Juli 2020 tersebut berhasil mengumpulkan sekurangnya 5.904 responden yang kemudian setelah dilakukan pendalaman terdapat sekurangnya 2.000 lebih responden di Kota Surabaya yang dinilai atau dinyatakan valid.

Hasil dari penelitian survey tersebut dipaparkan pada konferensi pers secara daring dengan tema: Persepsi Resiko Warga Surabaya terkait Covid-19. “Sebagai perbandingan kami pilih Jakarta. Secara umum, masyarakat Surabaya berdasar temuan survey memiliki kesadaran tentang kesehatan secara umum cukup bagus,” ujar Sulfikar.

Namun demikian, dari hasil akhir berbagai kajian pada survey dan penelitian yang dilakukan Sulfikar Amir bersama timnya, menunjukkan bahwa pengetahuan individu atas informasi terkait pandemi Covid-19 juga sangat berpengaruh pada masyarakat yang menjadi responden penelitian.

Tetapi secara keseluruhan, kata Sulfikar intervensi sosial dan pengetahuan individu dalam kaitannya dengan masih tingginya angka korban Covid-19 di Kota Surabaya, sangatlah penting untuk terus menerus ditingkatkan.

“Karena itu pada bagian akhir rekomendasi kami, Kota Surabaya berdasarkan hasil survey itu, Surabaya masih belum siap untuk melakukan pelonggaran pengawasan. Karena itu pembatasan sosial masih dibutuhkan dalam rangka menurunkan angka korban Covid-19 yang masih tinggi tersebut,” pungkas Sulfikar Amir, Kamis (16/7/2020).(tok/rst)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Rabu, 24 April 2024
26o
Kurs