Jumat, 19 April 2024

Pemprov DKI Perpanjang Masa Transisi 14 Hari, Pasar dan KRL Akan Ditingkatkan Pengawasannya

Laporan oleh Muchlis Fadjarudin
Bagikan
Ilustrasi. Pejalan kaki melintas di trotoar Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Selasa (7/4/2020) setelah pemerintah resmi menetapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di wilayah DKI Jakarta. Foto: Antara

Pemrov DKI Jakarta telah melaksanakan Transisi fase 1 Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), dan berakhir 2 Juli 2020 besok. Tetapi hari ini, Pemrov DKI memutuskan untuk memperpanjang masa transisi tersebut sampai 14 hari ke depan.

Dengan keputusan memperpanjang masa transisi tersebut maka semua kegiatan masih harus berkapasitas 50 persen.

“Dan kesimpulan dalam rapat Gugus tadi disimpulkan bahwa PSBB transisi atau semua kegiatan berlangsung masih dengan kapasitas 50% akan diteruskan 14 hari ke depan,” ujar Anies Baswedan Gubernur DKI Jakarta dalam konferensi pers di Balaikaota, Rabu (1/7/2020).

Jadi, kata Anies, PSBB di Jakarta diperpanjang selama 14 hari ke depan dan akan dievaluasi lagi sesudah mendapatkan perkembangan terbaru.

Untuk bisa lebih banyak berkegiatan, maka, kata Gubernur DKI, kedisiplinan dalam menggunakan masker, mencuci tangan dan menjaga jarak menjadi kunci.

Anies menegaskan, sejauh ini masih ada dua area yang perlu mendapatkan peningkatan pengawasan yakni pasar dan Kereta Rel Listrik (KRL).

“Ada dua area yang akan dilakukan peningkatan pengawasan dalam evaluasi selama satu bulan ini yang sering menjadi tempat penularan, pertama adalah pasar,” tegas Anies.

Anies menjelaskan, dalam catatan ada 19 pasar yang sempat ditutup periode satu bulan ini. Ke depan unsur TNI, Polisi, ASN akan diterjunkan untuk mengawasi secara ketat pasar-pasar di DKI Jakarta.

“Pasar yang dikelola Pemprov DKI di Pasar Jaya jumlahnya 153 pasar dan ada sekitar 150 pasar yang sifatnya berbasis komunitas yang bukan dikelola oleh institusi pasar Jaya tetapi beroperasi di kawasan masyarakat. Jadi total kira-kira ada 300 an pasar dan ini akan dilakukan pengawasan ketat,” jelasnya.

Kata Anies, jam operasi akan dikembalikan normal, ganjil genap di dalam pasar akan ditiadakan tetapi jumlah orang masuk pasar akan dikendalikan.

“jadi jumlah yang masuk di pasar tidak boleh melebihi 50% dari kapasitas. Pasar ini dikendalikan oleh petugas-petugas yang ditempatkan di pintu-pintu masuk pasar untuk mengendalikan jumlah orang yang ada di dalam pasar dalam satu waktu,” kata dia.

Yang kedua, kata Anies yang perlu penungkatan pengawasan adalah transportasi umum KRL. Secara umum nanti dari jajaran TNI/Polri maupun Pemprov akan bekerjasama dengan KCI untuk bisa memantau pengaturan penumpang di KRL.

“Jadi dua ini yang nanti dalam 14 hari ke depan akan menjadi fokus pengendalian,” tegasnya.

Menurut Gubernur DKI, tempat -tempat lain relatif terkendali, baik pengelolaannya maupun pengunjungnya serta pekerjanya. Perkantoran, pertokoan kemudian juga kendaraan umum seperti MRT relatif terkendali tetapi pasar dan KRL ini yang masih menjadi PR untuk dituntaskan.(faz/tin)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Jumat, 19 April 2024
33o
Kurs