Seorang Residivis Kasus Narkoba Ditembak Mati di Porong

Seorang pengedar narkoba ditembak mati oleh polisi karena berusaha melawan petugas dalam penangkapan di sebuah kos-kosan di Porong, Sidoarjo pada Minggu (9/8/2020) kemarin.

AKBP Memo Ardian Kasat Narkoba Polrestabes Surabaya mengatakan, pelaku ditembak karena nekat melawan polisi menggunakan senjata rakitan.

“Dengan sangat terpaksa memang (ditembak mati) karena dia nekat ada senjata rakitan, dia punya, akhirnya kita beri tindakan tegas,” kata AKBP Memo Ardian Kasat Narkoba Polrestabes Surabaya kepada Radio Suara Surabaya, Senin (10/8/2020) siang.

Sebelumnya, polisi sudah lama menarget pelaku setelah terbongkarnya kasus oknum polisi pengedar narkoba yang juga ditembak kakinya karena melawan petugas saat ditangkap. Oknum polisi tersebut kedapatan menyimpan 100 kilogram narkotika jenis sabu-sabu.

Dalam penelusurannya, ternyata kurir yang ditembak mati kemarin malam adalah salah satu jaringan dari kasus oknum polisi tersebut.

“Sebelumnya kan kita mengungkap kasus yang melibatkan oknum polisi. Kita lihat latar belakang ternyata ada jaringannya. Dari hasil itu mengarah ke nama kurir sekaligus kepercayaannya ini. Untuk yang lain kita masih melakukan penyelidikan,” imbuhnya.

AKBP Memo menyebut, pelaku merupakan seorang residivis narkoba yang sebelumnya pernah ditangkap dan dijebloskan ke dalam penjara pada 2015 lalu.

“Itu (pelaku) sudah ditarget karena almarhum residivis. Ditangkap 2015, keluar Februari kemarin tapi tetap melakukan itu,” tambahnya.

Ia juga berterima kasih kepada masyarakat yang ikut terlibat dalam pengungkapan kasus ini. Apalagi kasus penangkapan kurir narkoba ini didapat polisi berdasarkan informasi dari masyarakat juga.

“Ini informasi dari masyarakat, tidak ada masyarakat kita tidak bisa apa-apa. Kampung Tangguh tidak hanya bebas Covid-19 dan kriminal saja, tapi juga terus melawan narkotika,” ujarnya.(tin/bid)