Kamis, 25 April 2024

Tahapan Kesiapan Proses Belajar Tatap Muka di Surabaya

Laporan oleh Dhafintya Noorca
Bagikan
Ilustrasi. Simulasi sekolah tatap muka di SMPN 15 dan SMPN 3 Surabaya, Senin (3/8/2020). Foto : Istimewa

Beberapa sekolah di lima wilayah di Surabaya sudah dilakukan uji assessment oleh Dinas Pendidikan Kota Surabaya. Hasilnya, dari 21 SMP Negeri dan Swasta di Surabaya yang akan dijadikan uji coba belajar tatap muka, hanya SMPN 1 Surabaya yang protokol kesehatannya dapat diterapkan. Hal ini disampaikan oleh Febriadhitya Prajatara Kabag Humas Pemkot Surabaya, saat mengudara di Radio Suara Surabaya, Jumat (16/10/2020).

“Di sana secara ruangan sudah oke, ventilasi terbuka, dan didukung wastafel kemudian kamar mandinya juga sudah ditata. Terutama jarak dan ventilasi udara, juga cahaya mataharinya,” kata Febri.

Pemkot Surabaya tidak hanya mempersiapkan sarana dan prasarana sekolah, tetapi juga tenaga guru dan operasional di sekolah.

Selama beberapa bulan terakhir, Pemkot Surabaya intens melakukan tes usap atau tes swab kepada guru-guru SD dan SMP Negeri maupun Swasta.

“Baru kemarin sejumlah 14226 guru SD yang sudah dilakukan swab, dan posisi yang aktif sudah sembuh. Sekarang kami fokuskan terhadap guru SMP. Sudah 700an yang dilaksanakan swab dari jumlah 7000 guru SMP negeri dan swasta,” imbuhnya.

Usai melakukan tes usap kepada seluruh pengajar SD dan SMP, tahapan yang selanjutnya akan dilakukan oleh Pemkot Surabaya adalah tes swab kepada siswa-siswi.

“Nanti kalau sudah di assessment lagi, akan kami rapatkan dengan tim satgas dan ahli epidemologi. Kira-kira sekolah mana yang bisa dilakukan uji coba. Akan kami lanjutkan swab ke murid-murid yang akan melakukan uji coba sekolah tatap muka,” jelas Febri.

Kata Febri, bukan hanya kepada murid, orang tua murid pun juga akan dilakukan swab. Karena ketika murid-murid mengikuti belajar tatap muka, salah satu syaratnya adalah mendapat persetujuan dari orang tua.

“Di masa pandemik ini kan keyakinan orang tua berbeda-beda. Ini kami kembalikan ke orang tua. Kami tidak bisa memaksakan agar anaknya ikut belajar tatap muka,” ucapnya. (dfn)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Kamis, 25 April 2024
28o
Kurs