Jumat, 19 April 2024

Terminal Teluk Lamong Serahkan Dana Bina Lingkungan untuk Nelayan dan Wisata Sekitar

Laporan oleh Anton Kusnanto
Bagikan
Penyerahan secara simbolis diberikan kepada perwakilan nelayan serta kelompok sadar wisata Kampung Sontoh Laut pada Jumat (16/10/2020) di area outdoor Terminal Teluk Lamong. Foto: Anton suarasurabaya.net

PT. Terminal Teluk Lamong (PT. TTL) memberikan dana Corporate Social Responsibility (CSR) kepada masyarakat di area ring 1 perusahaan. Dana bina lingkungan tersebut diperuntukkan bagi normalisasi alur atau jalur khusus nelayan, serta bantuan Kampung Wisata binaan Sontoh Laut.

Penyerahan secara simbolis diberikan oleh Edi Priyanto Direktur SDM PT Pelondo III kepada perwakilan nelayan serta kelompok sadar wisata Kampung Sontoh Laut pada Jumat (16/10/2020) di area outdoor Terminal Teluk Lamong.

Dalam sambutannya, Edi Priyanto mengatakan bahwa program ini sesuai rekomendasi AMDAL yang mengharuskan perusahaan menyediakan alur khusus nelayan akibat dampak reklamasi dan pembangunan pelabuhan. Secara khusus dana ini dipergunakan bagi pengerukan bagian laut yang terjadi pendangkalan.

“Total ada delapan titik pendangkalan yang menjadi fokus pengerukan.” ujar Edi.

Selebihnya, digunakan untuk pengembangan wisata Sontoh Laut. Untuk meningkatkan potensi terpendam dari kawasan wisata pesisir ini, Edi menjelaskan pembangunan dermaga serta fasilitas penunjang lain yang diharapkan bisa mendatangkan pendapatan warga dari sektor lain, yang selama ini hanya menggantungkan dari kegiatan nelayan.

Sementara ditemui langsung di Kampung Wisata Sontoh Laut, Machfud selaku Ketua Kelompok Sadar Wisata menyatakan, dana tersebut sudah dipergunakan sejak awal tahun 2020, diantaranya untuk pembangunan gapura kampung wisata. Gapura yang sudah berdiri gagah di pinggir jalan utama itu sebagai penanda masuk ke tujuan wisata Sontoh Laut.

Machfud juga menambahkan sejak awal tahun di tengah laut sudah dibangun menara pandang setinggi 11 meter sebagai tujuan perahu wisata. “Sekarang sudah jadi, hanya saja karena ada pandemi, belum bisa dibuka untuk umum. Dari menara pandang ini, nantinya pengunjung bisa melihat hamparan hutan mangrove dari atas.

“Nilai lebihnya, mangrove di sini dijadikan habitat asli burung-burung pesisir. Dari menara pandang bisa terlihat ribuan burung yang bersarang di pucuk-pucuk pohon.” ujar Machfud. Dia juga menyatakan bahwa pesisir barat Surabaya ini menawarkan tak hanya keindahan alam. Pemandangan modernitas kepelabuhanan juga menarik untuk disaksikan. “Lalu lalang kapal kontainer tidak bisa dijumpai di wisata mangrove lain di Surabaya.”

Machfud menyatakan harapannya dengan ada dana csr dari terminal teluk lamong ini, bisa meningkatkan taraf hidup masyarakat sekitar. “Nelayan ada jalur baru untuk melaut, tidak terhalang reklamasi lagi, serta pengembangan wisata bisa membuka lahan pendapatan baru.” ujarnya. Apalagi yang terbaru sedang dibangun dan sekarang dalam tahap penyelesaian, adalah sentra wisata kuliner untuk UKM sekitar.(ton/tin)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Jumat, 19 April 2024
32o
Kurs