Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jatim mengatakan, salah satu hasil Operasi Yustisi secara massif di Jawa Timur, kurva positif melandai dan tingkat penularan (rate of transmission) di bawah 1 selama 14 hari.
“Sampai Senin (5/10/2020) RT-nya 0.93. Artinya penyebaran kasus Covid-19 di Jatim relatif terkendali. Selain itu, Positivity Rate Jatim minggu ini menjadi 10 persen, dari sebelum Operasi Yustisi 16 persen,” ujarnya.
Dengan operasi yustisi yang masif di Jawa Timur, Khofifah bilang, semakin banyak warga Jatim yang dites. Hasilnya, semakin sedikit kasus terkonfirmasi positif Covid-19 yang ditemukan oleh Satgas.
Luhut Binsar Pandjaitan Menko Maritim dan Investasi mengapresiasi prestasi Pemprov Jatim. Dalam keterangan tertulis yang diterima suarasurabaya.net, Luhut bilang, Satgas Pusat memakai Operasi Perubahan Perilaku berbasis kecerdasan buatan untuk memonitor operasi yustisi secara Nasional.
Dalam laporan aplikasi itu, Jatim tercatat sebagai wilayah dengan pelaksanaan operasi Yustisi yang terbanyak dan merata hampir di semua daerah dibandingkan dengan wilayah lain yang ada di Indonesia.
Selain itu, jumlah keterlibatan TNI dan POLRI di Jatim adalah yang terbesar dibandingkan provinsi lain. Luhut juga bilang, upaya itu membawa hasil yang menggembirakan. Laju kasus di Jatim cenderung flat dan menurun.
Operasi serentak melibatkan Satgas Pusat, TNI, Polri, dan Satpol PP denbgan aplikasi terpadu itu Luhut berharap kepala daerah bisa memantau operasi yustisi bahkan menjadikannya tolak ukur peningkatan keefektifitasan protokol kesehatan.
“Saya mohon kepada setiap Gubernur untuk bisa mengimplimentasikan sistem perubahan perilaku ini,” tuturnya.
Bahkan dirinya mendorong agar setiap kepala daerah berlomba untuk terus meningkatkan jumlah Operasi Perubahan Perilaku yang mana akan ada reward kepada daerah yang terus melakukan peningkatan. (den/ang)