Sabtu, 20 April 2024

UNICEF Minta Sekolah Memiliki Rencana Pembelajaran Jarak Jauh

Laporan oleh Ika Suryani Syarief
Bagikan
Debora Comini, perwakilan Unicef untuk Indonesia saat berkunjung di Suara Surabaya, Sabtu (23/3/2019). Foto: Purnama suarasurabaya.net

UNICEF mendesak otoritas sekolah untuk memastikan bahwa ada rencana untuk opsi pembelajaran jarak jauh dan akses ke layanan penting untuk semua anak. Ini setelah pemerintah pusat dan daerah menyerukan agar anak-anak belajar dari rumah sebagai respon terhadap COVID-19.

Ketika sekolah ditutup untuk waktu yang lama, rencana mitigasi meliputi strategi pendidikan online dan siaran dari konten akademik, seperti portal pembelajaran online Rumah Belajar dan Ruangguru Free Online School  yang didukung oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia.

Strategi lain yang dapat dilakukan sekolaha adalah menugaskan membaca dan latihan untuk belajar di rumah, menugaskan guru untuk melakukan tindak lanjut harian atau mingguan jarak jauh dengan siswa, atau mengembangkan strategi pendidikan yang dipercepat.

“Ketika sekolah normal anak-anak terganggu, sangat penting untuk menempatkan platform pembelajaran alternatif, seperti internet, siaran radio dan televisi, untuk mengurangi dampak penutupan sekolah yang berkepanjangan terhadap kesejahteraan anak-anak. Yang sama pentingnya adalah menjaga layanan esensial untuk anak-anak, seperti program pemberian makanan atau dukungan psikososial – terutama untuk kelompok yang paling rentan,” kata Debora Comini Perwakilan UNICEF.

Sementara, jika sekolah tetap dibuka seperti biasa, pedoman operasional yang aman harus diikuti untuk memastikan bahwa anak-anak dan keluarga mereka tetap dilindungi dan diberi informasi.

UNICEF juga mendesak sekolah–baik yang tetap dibuka atau yang membantu melalui pembelajaran jarak jauh– untuk memberikan siswa dukungan holistik: sekolah harus memberi anak-anak informasi penting tentang mencuci tangan dengan sabun dan tindakan lain untuk melindungi diri mereka sendiri dan keluarga mereka; memfasilitasi dukungan kesehatan mental; dan membantu mencegah stigma dan diskriminasi dengan mendorong siswa untuk bersikap ramah dan saling tolong menolong serta menghindari stereotip ketika berbicara tentang virus.

Dengan memberikan informasi praktis dan akurat tentang cara mencegah penyebaran virus, sekolah dapat mendorong siswa untuk menjadi pendukung pencegahan dan pengendalian penyakit di rumah, di sekolah dan di komunitas mereka.

Federasi Internasional Perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah (IFRC), UNICEF dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) minggu lalu mengeluarkan panduan global baru untuk membantu melindungi anak-anak dan sekolah dari penularan virus COVID-19. Panduan ini juga menawarkan tips dan daftar periksa (checklist) yang bermanfaat untuk orang tua dan pengasuh, serta anak-anak dan siswa itu sendiri.

Keluarga bisa mendapat informasi tentang situasi COVID-19 dan menemukan jawaban atas pertanyaan mereka dengan menghubungi hotline informasi di 119 ex 9 atau dari sumber-sumber daring Kementerian Kesehatan,
WHO, atau UNICEF.

Pesan utama untuk pengasuh anak

Ketika sekolah tutup, anak-anak akan menghabiskan lebih banyak waktu di rumah, dan kebiasaan yang baik harus didorong untuk mencegah penularan COVID-19 dan menjaga semua orang sehat:

1. Jawab pertanyaan yang mungkin dimiliki anak-anak tentang COVID-19, bagaimana penularannya, tanda dan gejala, dan apa yang mereka lakukan untuk melindungi diri mereka dengan fakta-fakta sederhana yang disampaikan dengan tenang. Hargai perasaan mereka, yang mungkin termasuk ketakutan, kecemasan, dan kebingungan, terutama ketika rutinitas mereka berubah karena penutupan sekolah. Bicaralah dengan mereka tentang apa yang dapat mereka lakukan untuk beradaptasi dengan situasi baru ini.

2. Pastikan semua orang mencuci tangan mereka dengan sabun dan air selama setidaknya 20 detik ketika mereka pulang, sebelum makan dan setelah menggunakan kamar mandi

3. Bersihkan permukaan yang sering disentuh seperti meja dan pegangan pintu, terutama di dapur dan kamar mandi dengan menggunakan pembersih rumah tangga biasa dan mengikuti instruksi pada label.

4. Temukan cara alternatif untuk tetap terhubung dengan teman dan keluarga, terutama mereka yang paling rentan terhadap COVID-19 seperti orang tua atau mereka yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang terkompromikan, seperti dengan menggunakan ponsel, bukan kunjungan langsung.(iss/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Sabtu, 20 April 2024
33o
Kurs