Kamis, 18 April 2024

15 Tahun YKAKI Dampingi Anak Penderita Kanker

Laporan oleh Manda Roosa
Bagikan
Nugroho Pengurus YKAKI Pusat. Senin(1/11/2021) Foto: Manda Roosa suarasurabaya.net

Dua orang anak penderita kanker bersama relawan menyambut hari spesial, yaitu Hari Ulang Tahun Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia (YKAKI) yang ke-15 tahun yang dirayakan di Rumah Singgah jalan Karang Menjangan, Surabaya. Senin(1/11/2021)

Sebuah perayaan sederhana berupa tumpeng dan beragam menu lainnya.Perayaan bersama dengan YKAKI pusat dilaksanakan melalui virtual dan diikuti delapan cabang YKAKI yang tersebar di seluruh Indonesia.

Nugroho Pengurus YKAKI pusat, sekaligus pengawas Rumah Singgah YKAKI Surabaya mengatakan, dalam HUT ke-15 YKAKI mengusung tema Peduli dan Berjuang Bersama, Bertahan dalam Komitmen.

Nugroho mengaku tidak menyangka YKAKI bisa terus eksis hingga 15 tahun. “Kita merangkak mulai nol, sejak awal kita ragu bisa tidak berjalan, setelah 10 tahun  ternyata bisa, bahkan hingga 15 tahun, semoga kita  sampai tahun ke 20 dan tahun-tahun berikutnya,” katanya penuh haru.

Pihaknya bahagia dan bangga sebagai yayasan sosial bisa survive berkat dukungan banyak pihak terutama kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) dari pihak swasta.

“Kalau kita lihat ke belakang, hampir tidak ada support dari pemerintah, semuanya dimulai dari dana pribadi,” paparnya. Bahkan bantuan dari Pemkot Surabaya, diakui terakhir di zaman Kepemimpinan Wali Kota Tri Risma Harini, sedangkan dari Dinsos Jawa Timur diarahkan ke Puskesmas terdekat yaitu Puskesmas Mojo berupa susu bagi anak –anak penderita kanker.

Momen istimewa ini dirasakan berbeda dengan tahun sebelumnya, karena perayaan ini masih dalam nuansa pandemi. “Kita berusaha bisa membantu anak-anak penderita kanker, walaupun kondisi kita sedang tidak baik (pandemi- red),” jelasnya.

Nugroho mengatakan,dengan adanya pandemi penderita kanker yang tinggal di rumah singgah sangat berkurang, ini disebabkan karena beberapa pasien masih takut ke luar rumah, ditambah lagi, bagi pasien dari luar kota kota, mereka harus menyertakan antigen, dan ini dirasa dari segi biaya sangat memberatkan mereka.

“Ini yang membuat mereka berpikir ulang berobat ke Surabaya, kalau di daerahnya ada rumah sakit, mereka memilih berobat di sana. Allhamdulilah jika fasilitasnya ada, kalau tidak ada ini yang risiko,”ujarnya.

Nugroho mengatakan kanker mata dan kanker leukemia paling banyak menyerang anak-anak.
Dan kaker pada anak merupakan masalah yang cukup kompleks mengingat perawatan dan pengobatannya.

“Kanker pada anak dapat disembuhkan apabila dikenali segera secara dini serta memperoleh penanganan tepat dan terbaik,” jelasnya.

Nugroho berharap di momen istimewa ini semua pihak mempunyai rasa kepedulian yang tinggi terhadap anak-anak pejuang kanker. “Dan kita berjuang bersama dengan para pihak yang terlibat untuk tetap berperan aktif dalam memperhatikan para penderita kanker ini,” harapnya. (man/iss)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Kamis, 18 April 2024
33o
Kurs