Jumat, 29 Maret 2024

Era Disrupsi Tantangan Generasi Muda Untuk Upgrade Diri dan Menjadi Profesional

Laporan oleh Dhafintya Noorca
Bagikan
Ilustrasi generasi muda menggunakan teknologi informasi untuk bekerja. Foto : Pixabay

PM Susbando pemerhati Sumber Daya Manusia (SDM) di Jakarta menyatakan bahwa Revolusi Digital turut memberikan pengaruh besar terhadap dunia keprofesian di berbagai sektor.

Susbando menyarankan generasi muda agar segera melangsungkan update dan upgrade untuk kelangsungan dunia profesional.

“Sejak hari pertama kita bekerja harus sudah update dan upgrade, dalam artian hardskill dan softskill, hari ini kita yang masih konvensional dituntut untuk berbeda setiap saat,” kata Susbando saat dihubungi Radio Suara Surabaya dalam membahas topik Upgrade Diri dan Empowering Profesi pada Kamis sore (7/10/2021).

Ia juga menyinggung mengenai fenomena generasi muda yang doyan bergonta-ganti profesi, kondisi ini juga dampak dari disrupsi teknologi yang mendukung anak untuk belajar lebih cepat melalui teknologi informasi.

Melihat data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Indeks Pembangunan Teknologi Informasi dan Komunikasi (IP-TIK) pada tahun 2020 IP-TIK Indonesia mencapai 5,59 dari Skala 0-10.

Sedikit meningkat dari tahun 2019 sebelumnya yang mencapai 5,32. Sedangkan untuk wilayah yang mencapai IP-TIK tertinggi pada 2020 dipegang oleh DKI Jakarta dan  IP-TIK yang paling rendah di wilayah Papua dengan 3,35 di tahun 2020.

Dari data tersebut hampir separuh warga Indonesia menggunakan teknologi dan bukan menjadi hal yang mengherankan jika generasi muda mencapai percepatan dari segi ilmu pengetahuan maupun hardskill dan softskill daripada generasi sebelumnya.

Meski generasi muda memiliki kondisi yang lebih menguntungkan, Susbando tetap memberikan catatan khusus soal ‘profesionalisme’ yang semakin bergeser maknanya.

“Jika di zaman saya orang yang menekuni satu bidang hingga menjadi spesialis itu disebut profesional, namun pada generasi sekarang memang bisa menguasai lebih banyak kemampuan namun kurang mendalam sudah bisa disebut profesional,” tutur Susbando.

Namun Susbando juga menjelaskan alasan lain di balik ini anak muda dituntut agar menguasai berbagai kemampuan adalah bagian dari tuntutan kapitalisme itu sendiri.

“Karena saat ini para pemilik modal tidak mau berkutat dengan satu bidang saja, gejala konglomerasi ini mengharuskan industri untuk mengikuti perkembangan era disrupsi juga,” pungkas jelas Susbando.(wld/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kecelakaan Mobil Porsche Seruduk Livina di Tol Porong

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Jumat, 29 Maret 2024
30o
Kurs