Kamis, 28 Maret 2024

Eri Cahyadi Ingin Ada Proses Literasi dengan Dongeng Setiap Akhir Pekan di Balai RW

Laporan oleh Manda Roosa
Bagikan
Gerakan Seribu Mendongeng Karya Arek Suroboyo (Gendis Sewu Karso). Kegiatan ini berlangsung di BG Junction Lantai 2, Ruangan L2 Multifunction Star, Sabtu (20/11/2021). Foto: Humas Pemkot Surabaya

Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya mengajak warga meningkatkan literasi pada anak dengan penampilan dongeng. Hal ini bisa membantu membudayakan kegiatan membaca dan menulis di kalangan masyarakat.

“Bayangkan, kalau ini disampaikan kepada anak-anak di Kota Surabaya, dengan cara didongengkan, ini akan lebih cepat dipahami dan meningkatkan literasi anak,” ujarnya di acara Festival Dongeng Surabaya, Sabtu (20/11/2021).

Sabtu ini, Pemkot Surabaya melalui Dinas Perpustakaan dan Kearsipan menggelar Festival Dongeng Surabaya di BG Junction Surabaya. Di acara itu juga diluncurkan buku Ragam Indonesia dan Gerakan Seribu Mendongeng Karya Arek Suroboyo (Gendis Sewu Karso).

Eri Cahyadi menghadiri acara itu bersama Rini Indriyani istrinya yang juga merupakan Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Kota Surabaya.

Mantan Bappeko Surabaya itu menyampaikan, dia akan membuat penampilan dongeng di setiap Balai RW di Kota Surabaya. Menurutnya, Kota Surabaya sudah punya banyak talenta hebat dari bibit-bibit penulis dan pendongeng.

Menurutnya, hal itu akan mempermudah proses literasi anak-anak di setiap kampung.

“Jadi nanti disetiap Balai RW akan diagendakan untuk Sabtu dan Minggu, anak-anak sekitar kampung itu bisa berkumpul dan bisa saling berkenalan, sosialisasi, dan muncul keberanian untuk saling berkomunikasi,” ujarnya.

Eri pun menginginkan, pertunjukan dongeng yang akan digelar rutin itu bisa menjadi kekuatan Kota Surabaya untuk menciptakan para pemimpin yang hebat. Diawali dari keberanian anak-anak untuk tampil kepada masyarakat umum.

“Inilah waktunya kita membiasakan untuk membaca, kalau Surabaya ingin menjadi kota literasi yang hebat, anak-anak ini akan tampil di seluruh Balai RW dengan mendongeng, saya yakin Surabaya pasti berubah dan kehebatan anak-anak ini tadi bisa tertular di seluruh wilayah di Kota Surabaya,” katanya.

Dia juga mengajak seluruh masyarakat Kota Surabaya untuk ikut serta, membuat Kota Surabaya menjadi kota yang aman dan nyaman terhadap anak-anak. Sebab, dia ingin seluruh anak-anak di Kota Surabaya bisa terlibat dan mengisi semua kegiatan.

“Ini awal perjuangan kita, tidak boleh menyerah untuk menciptakan orang hebat di Kota Surabaya di masa depan. Hari ini kita canangkan Surabaya sebagai kota literasi dan memiliki para penulis dan para pendongeng yang hebat,” tegasnya.

Sementara itu, Rini Indriyani Ketua TP Penggerak PKK Kota Surabaya sekaligus menjabat sebagai Bunda Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Kota Surabaya menyampaikan, peran PKK dan Bunda Paud adalah membiasakan diri untuk mendongeng kepada anak-anak Posyandu.

“Kita ini ada Posyandu, dalam sebulan akan mengadakan pertemuan untuk bercerita kepada anak-anak. Konsep bercerita ini akan kami ambil dari konsep dongeng, yang terdapat unsur bermain dan bernyanyi,” ujarnya.

Musdiq Ali Suhudi Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusip) Kota Surabaya menjelaskan, Festival Dongeng Surabaya adalah festival tahunan. Lewat acara itu dia berharap bisa menambah semangat literasi dan inspirasi untuk Kota Surabaya.

“Kami meluncurkan beberapa buku hasil tulisan dari bibit-bibit penulis Kota Surabaya. Ada beberapa buku dan CD. Korelasi menulis dengan perpustakaan adalah membudayakan membaca sebagai aktivitas masyarakat. Semakin masyarakat Surabaya banyak membaca, semakin luas wawasannya,” kata Musdiq.

Dia juga menjelaskan, Festival Dongeng Surabaya adalah puncak acara Gendis Sewu Kota Surabaya. Hasilnya, ada 41 hasil karya Gendis Sewu berupa Antologi Cerpen, Novel, Puisi, Vlogetry dan Vlog Story, CD Video Mendongeng, dan Video Kegiatan Mengatasi Perekonomian melalui Produk Prakarya untuk Cegah Stunting.

“Genre dan tema antara lain Roman Historis Surabaya, Kearifan Lokal Surabaya, Strategi Ubah Perilaku untuk Cegah Stunting, Bangga UMKM Surabaya. Terkait dengan pelaksanaan ini, semoga menjadi ajang eksplorasi masing-masing anak. Semoga banyak lagi bibit penulis dan pendongeng yang akan berkreasi untuk Kota Surabaya,” ujarnya.(man/den)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kecelakaan Mobil Porsche Seruduk Livina di Tol Porong

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Kamis, 28 Maret 2024
27o
Kurs