Kamis, 9 Mei 2024

Imlek 2572, Unjung-Unjung ke Kampung Pecinan Tambak Bayan Surabaya

Laporan oleh J. Totok Sumarno
Bagikan
Anak-anak dan remaja unjung-unjung pada yang lebih tua. Bagian penting Imlek di Tambak Bayan, Suarabaya, Jumat (12/2/2021). Foto: Totok suarasurabaya.net

Jarum jam belum menyentuh angka tujuh, tapi riuh suara anak-anak bermain di halaman rumah sudah terdengar ramai. Anak-anak itu, laki-laki,  perempuan, memakai baju atau kaos yang sama. Merah.

Satu di antara anak-anak, yang terlihat usianya lebih tua dari mereka mendatangi setiap pintu rumah di kampung Pecinan padat penduduk tersebut. Mereka mengucap Kionghi pada orang-orang yang lebih tua.

“Kalau Idul Fitri kan ada juga tradisi unjung-unjung ke rumah yang lebih tua. Di kampung Tambak Bayan ini juga begitu. Imlek anak-anak unjung-unjung juga ke rumah-rumah,” kata Suseno Karja Ketua RT 2 RW 2 Tambak Bayan, Jumat (12/2/2021).

Suara anak-anak itu jadi semakin riuh dan ramai saat seseorang yang lebih tua membagikan amplop merah berisi uang. Angpao. “Anak-anak mungkin tidak repot mikir pandemi. Pokoke angpao,” tambah Seno sapaan Suseno Karja.

Sekelompok remaja laki dan perempuan, pagi itu juga terlihat mendatangi rumah-rumah untuk unjung-unjung mengucap Kionghi. Para remaja itu sedikit membungkukkan badan lalu kedua tangan disatukan didepan dada dan diacungkan sebatas wajah dihadapan para tetua kampung sambil mengucap Gong Xi Fa Cai.

“Mereka tetap pakai masker dan jaga jarak kok. Tradisi menghormat atau Kionghi pada orang tua yang paling penting. Tiap Imlek itu yang wajib dilakukan yang muda pada yang tua,” kata Seno.

Biasanya yang tua menyampaikan doa dan ucapan syukur bagi para remaja itu. Sukses dan bahagia di tahun baru Imlek. Tak jarang, Angpao juga diberikan kepada para remaja yang datang berkunjung itu.

“Karena tahun ini masih pandemi, dan PP KM, kami pengurus RT dan warga sepakat tidak menggelar kegiatan ramai-ramai. Berdoa di rumah masing-masing. Tapi kalau unjung-unjung tetap ada dengan protokol kesehatan wajib,” kata Seno.

Tradisi unjung-unjung warga kampung Pecinan Tambak Bayan adalah ritual yang sudah dilakukan turun temurun. Bagi warga lain dengan tingkat ekonomi berbeda barangkali bisa menggantikan unjung-unjung itu dengan whatsapp group atau medsos di masa pandemi ini.

“Anak-anak pilih tetap saling mengunjungi tetangga dan kerabatnya, unjung-unjung langsung. Mungkin jadi kesenangan dan pengalaman tidak terlupakan jika nanti dewasa. Tapi yang pasti mereka tetap pakai masker, pandemi kan belum selesai,” ujar Seno. (tok/iss/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Massa Hari Buruh Berkumpul di Frontage Ahmad Yani

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Kurs
Exit mobile version