Jumat, 1 November 2024

Jokowi Presiden Numpang Garuda Indonesia ke Tiga Negara, Istana: Lebih Hemat dan Efisien

Laporan oleh Farid Kusuma
Bagikan
Jokowi Presiden bersiap berangkat ke Roma, Italia, Jumat (29/10/2021), menumpang pesawat Garuda Indonesia. Foto: Agus Suparto (fotografer pribadi Jokowi)

Joko Widodo Presiden hari ini, Jumat (29/10/2021) melakukan lawatan ke tiga negara, Italia, Inggris Raya, dan Persatuan Emirat Arab.

Dalam rangkaian kunjungan kenegaraan itu, Presiden beserta rombongan menumpang pesawat berbadan lebar milik Garuda Indonesia, bukan Pesawat Kepresidenan Indonesia One.

Heru Budi Hartono Kepala Sekretariat Presiden menjelaskan, pertimbangan menggunakan pesawat Garuda Indonesia berdasarkan pertimbangan matang, antara lain efisiensi waktu, penghematan anggaran, dan juga protokol kesehatan.

“Dengan pesawat berbadan lebar, perjalanan menuju Roma selama 13 jam ini bisa dilakukan langsung tanpa perlu transit. Kalau menggunakan Pesawat Kepresidenan BBJ, harus transit. Dan ingat, ini adalah kunjungan kerja pertama Bapak Presiden ke luar negeri di masa pandemi, kami harus sangat berhati-hati dalam menjalankan protokol kesehatan, termasuk pertemuan tatap muka di saat transit,” ujarnya di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten.

Kalau Presiden dan rombongan harus transit, lanjut Heru, maka persiapan pelaksanaan protokol kesehatan harus dijalankan dengan baik, seperti sterilisasi ruang tunggu, tes PCR untuk pramusaji di tempat transit, dan juga makanan dan minuman yang disajikan harus dipastikan dijalankan dengan protokol kesehatan yang ketat.

Hal lain yang menjadi pertimbangan Heru adalah efisiensi anggaran, karena semua menteri yang hadir dalam kunjungan tersebut, turut serta dalam rombongan Presiden di pesawat itu.

“Tentunya penggunaan anggaran juga menjadi perhatian kami. Setelah kami hitung jauh lebih hemat dengan turut sertanya para menteri dalam rombongan ini, dibandingkan para menteri ini menggunakan pesawat komersial. Total ada enam menteri yang ikut dalam pesawat ini, Menko Perekonomian, Menko Kemaritiman dan Investasi, Menteri Luar Negeri, Menteri Keuangan, Menteri BUMN, dan Sekretaris Kabinet,” kata Heru.

Para Menteri itu, sambung Heru, tidak semuanya bergabung sejak di Jakarta, karena adanya pertemuan yang harus diikuti sebelum bergabung dengan rombongan Presiden.

“Menteri Keuangan dan Menteri Luar Negeri misalnya, harus berangkat lebih dulu ke Roma, karena ada pertemuan tingkat menteri dan juga mempersiapkan kedatangan Presiden. Namun setelah itu, dari Roma menuju Glasgow, kemudian lanjut Abu Dhabi dan Dubai, Menlu akan bergabung terus,” imbuhnya.

Penghematan lainnya adalah semua rombongan yang tergabung dalam tim pendahulu ke Abu Dhabi dan Dubai, kepulangan ke Tanah Air akan bergabung dengan pesawat Garuda Indonesia.

“Semua pegawai yang bertugas sebagai tim pendahulu di Abu Dhabi dan Dubai akan ikut bersama kami dalam kepulangan ke Tanah Air. Jadi mereka tidak membeli tiket pesawat komersial untuk kembali ke Tanah Air,” tutur Heru.

Hal lain yang tidak kalah pentingnya di masa pandemi, Marsda TNI M Tonny Harjono Sekretaris Militer Presiden menerapkan aturan protokol kesehatan dalam penerbangan ke luar negeri ini.

“Ini penerbangan jarak jauh dan kita tahu Covid masih ada, bahkan di Eropa terjadi peningkatan. Oleh karena itu, Pak Sesmil menerapkan aturan yang ketat di dalam penerbangan ini, seperti harus menggunakan masker dan antarpenumpang minimal berjarak satu kursi,” ucap Heru.

Pesawat yang ditumpangi Presiden dan rombongan adalah Boeing 777-300ER. Selama digunanakan Presiden dan rombongan, pesawat akan diberi lambang dan tulisan Republik Indonesia di badan pesawat.

Karena secara protokoler, pesawat itu akan menjadi Pesawat Kepresidenan RI.(rid/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Teriknya Jalan Embong Malang Beserta Kembang Tabebuya

Bunga Tabebuya Bermekaran di Merr

Kebakaran Pabrik Plastik di Kedamean Gresik

Surabaya
Jumat, 1 November 2024
28o
Kurs