Sabtu, 27 April 2024

Komunitas Muslim Inggris Bikin Sejarah, Azan di Tepi Lapangan Stadion Wembley

Laporan oleh Muchlis Fadjarudin
Bagikan
Buka puasa virtual pada Jumat (7/5/2021) yang digelar oleh organisasi nirlaba Ramadan Tent Project. Organisasi ini dikenal dengan program unggulan Open Iftar, buka puasa terbuka, yang dihadiri oleh Muslim dan non-Muslim di beberapa kota di dunia, antara lain di London dan Istanbul, Turki. Foto: Istimewa

Komunitas Muslim di Inggris mencatat sejarah dengan dikumandangkannya azan untuk pertama kalinya di tepi lapangan sepak bola di Stadion Wembley, di London.

Azan ini menjadi bagian dari acara buka puasa virtual pada Jumat (7/5/2021) yang digelar oleh organisasi nirlaba Ramadan Tent Project. Organisasi ini dikenal dengan program unggulan Open Iftar, buka puasa terbuka, yang dihadiri oleh Muslim dan non-Muslim di beberapa kota di dunia, antara lain di London dan Istanbul, Turki.

Sebelum pandemi Covid-19, buka puasa bersama semacam ini dihadiri oleh ratusan orang setiap hari. Wabah membuat acara buka puasa bersama digelar secara virtual. Acara di Wembley ini menggandeng persatuan sepak bola Inggris, FA.

Omar Salha Pendiri dan Direktur Eksekutif Ramadan Tent Project mengatakan pihaknya merasa bangga bisa bekerja sama dengan FA menggelar acara yang unik ini. Ia mengatakan Ramadan dan sepak bola terbukti mampu merekatkan hubungan antarkomunitas dan menguatkan solidaritas.

“Foto-foto pemain elite yang berbuka puasa di lapangan dan mendapat dukungan penuh dari klub dan ofisial pertandingan, juga dari media arus utama dan para pengguna media sosial adalah momen mengharukan dalam sejarah olahraga di Inggris,” kata Salha.

“Sepak bola dan Ramadan memiliki kekuatan untuk menyatukan pendukung, membangun jembatan, dan mendorong pemahaman antarkomunitas,” katanya.

Dal Darroch Pengurus FA, mengatakan FA bertekad untuk menjadi pemain di garda depan dalam upaya meningkatkan keberagaman dan inklusi sepak bola. Kerja sama dengan Ramadan Tent Project adalah bukti komitmen FA ini.

“Kami bangga bisa menjadi tuan rumah buka puasa virtual di Stadion Wembley dan juga ikut menyiarkan azan,” kata Darroch.

FA memiliki misi menghapus halangan dan merayakan perbedaan. “Ini menjadi kebanggaan tersendiri bila menggabungkan aspek-aspek dalam sepak bola dan agama di bulan suci Ramadan,” katanya.

Pada hari yang sama, azan juga dikumandangkan di Tower Bridge, salah ikon kota London yang paling terkenal. Azan dikumandangan oleh Kazi Shafiqur Rahman pebisnis Inggris berusia 35 tahun, dengan menggunakan nada ala muazin Masjidil Haram, Mekkah, yakni Syeikh Ali Ahmad Mulla.

Pengumandangan azan di Tower Bridge ini merupakan salah satu mata acara kegiatan buka puasa virtual yang diselenggarakan organisasi Tower Hamlets Homes, Masjid Raya London Timur, dan Forum Antaragama Tower Hamlets.

Rahman mengatakan sangat senang diberi kesempatan mengumandangkan azan di Tower Bridge. “Saya hanya orang biasa dan tentunya saya senang diberi kesempatan (mengumandangkan azan) ini,” kata Rahman kepada Arab News.

Ia mengungkapkan merasa sedikit nervous sebelum mengumandangkan azan di Tower Bridge.

“Saya tak ingin melakukan kesalahan dan (tentunya) tak ingin membuat kecewa,” katanya.

Namun, pada saat yang sama, ia juga menyadari bahwa ia ingin melakukannya karena Allah. “Ini semua karena Allah semata,” kata Rahman.

Tahun lalu, ia juga mendapat kesempatan di jantung kegiatan finansial London di Canary Wharf. Videonya mengumandangkan azan di sini telah ditonton jutaan kali.

Ia mengatakan setelah melantunkan azan di Canary Wharf dan Tower Bridge, suatu saat nanti diberi kesempatan untuk mengumandangkan azan di lokasi-lokasi ikonik di dunia seperti di Masjid Raya Sheikh Zayed di Abu Dhabi. (faz/tin/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Sabtu, 27 April 2024
27o
Kurs