Minggu, 19 Mei 2024

Penyelidik Medis Sebut Perawatan Maradona “Sembrono” Sebelum Meninggal

Laporan oleh Agustina Suminar
Bagikan
Diego Maradona. Foto Reuters

Dewan medis yang ditunjuk untuk menyelediki kematian Diego Maradona menyimpulkan, tim medis bintang sepak bola itu bertindak dengan “tidak pantas, kurang dan sembrono”.

Kematian Maradona pada November tahun lalu memicu saling tunjuk tentang siapa yang harus disalahkan setelah ikon sepak bola itu menghadapi kecanduan alkohol dan kesehatan yang buruk.

Jaksa Argentina melakukan penyelidikan, termasuk memerintahkan penggeledahan properti dokter pribadinya dan menyelidiki orang lain yang terlibat dalam perawatannya.

Maradona, telah berjuang melawan kecanduan alkohol dan obat-obatan selama bertahun-tahun dan telah menjalani operasi otak pada November tahun lalu.

Pada Maret tahun ini, dewan medis yang ditunjuk oleh Kementerian Kehakiman bertemu untuk menganalisis tuduhan yang menyebut anggota tim kesehatan Maradona tidak merawatnya secara memadai.

“Tindakan tim kesehatan yang bertugas menangani DAM (Diego Armando Maradona) tidak memadai, kurang dan sembrono,” kata laporan dewan medis dikutip dari Reuters yang dilansir Antara, Sabtu (1/5/2021).

Laporan itu mengatakan Maradona menjadi sangat tidak sehat dan sekarat selama sekitar 12 jam sebelum kematiannya sekitar tengah hari pada 25 November 2020.

“Dia menunjukkan tanda-tanda yang jelas dari periode nyeri yang berkepanjangan, jadi kami menyimpulkan bahwa pasien tidak diawasi dengan benar dari pukul 00:30 pada 25/11/2020,” tambah laporan itu.

Maradona, juara dunia bersama Argentina pada Piala Dunia 1986, pernah bermain untuk Barcelona, ​​Napoli, Seville, Boca Juniors dan Argentinos Juniors, dan secara luas digembar-gemborkan sebagai salah satu pemain sepak bola terhebat sepanjang masa.(ant/tin)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya
Kurs
Exit mobile version