Jumat, 19 April 2024

Respon Ketua PGRI Jatim Terkait Klaster Sekolah, Jangan Sembrono!

Laporan oleh Dhafintya Noorca
Bagikan
Ilustrasi sekolah. Grafis: Dukutsuarasurabaya.net

Drs. Teguh Sumarno, MM, Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Jawa Timur, memberikan respon adanya klaster sekolah terkait Covid-19 yang menjadi kewaspadaan dari berbagai pihak. Jangan sembrono!

Ia  mengatakan meskipun dalam kondisi sekarang ini tuntutan seorang guru menjadi lebih banyak dan harus lebih kreativ.

“Tetap pada koridor aturan belajar mengajar dan jangan sembrono!” ujarnya

Ia mengatakan bahwa terkait keprofesian, guru selalu siap melaksanakan proses edukasi dalam keadaan apapun.

“Seorang guru dalam proses belajar mengajar adalah memberikan semangat belajarnya kepada para murid, sehingga berbagai aktivitas intens pasti akan terjadi. Adanya indikasi klaster ini menjadi hal yang belum pasti antara guru atau murid bahkan bisa jadi lingkungan luar,” kata Teguh saat mengudara di Radio Suara Surabaya, Jumat (24/9/2021).

Teguh mengatakan jika aktivitas sekolah tidak kunjung ada, di masa yang akan datang kondisinya bisa lebih sulit.

“Dalam berbagai sektor seperti wisata, ekonomi, dan bidang pendidikan yang cukup memiliki urgensi ya salah satunya adalah proses belajar mengajar untuk generasi masa depan,” ujarnya.

Saat memberikan tanggapan terkait upaya apa saja yang sudah dilakukan PGRI untuk menjaga proses pembelajaran tatap muka (PTM), setidaknya Teguh menjelaskan ada tiga hal.

“PGRI selalu menjaga komitmen proses belajar dengan menjaga jarak, para guru juga menjaga kondisi sehat sebaik mungkin, dan guru sangat menghargai patokan waktu pembelajaran untuk meminimalisir adanya penularan,” imbuh Teguh dengan tegas.

Dalam kondisi PTM terbatas ini Teguh membenarkan bahwa lembaga yang mencatat data terkait guru dan murid yang terpapar virus masih belum dibuka secara publik.

“Secara nyata berapa jumlahnya masih belum ditampakkan secara rill, karena mungkin akan ada proses lagi, kami hanya berharap kondisi ini penyebarannya tidak secara meluas dan para guru tetap bisa memberikan pembelajaran dengan baik,” pungkasnya.

Sebelumnya Wahid Wahyudi Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur memastikan proses pembelajaran tatap muka (PTM) di tingkat SMA, SMK dan SLB di Jatim terkendali.

Namun berdasarkan data yang dihimpunnya melalui satuan dinas sekolah SMA, SMK dan SLB baik negeri maupun swasta di Jatim, per tanggal 23 September 2021 dari jumlah siswa sebanyak 1,2 juta lebih didapati hanya ada 12 siswa yang positif Covid-19.

“Alhamdulillah sangat tertanggulangi dan aman, karena prokes (protokol kesehatan) di sekolah tidak hanya saya yang memantau tapi gubernur juga tidak segan turun langsung ke sekolah-sekolah. Ada gugus tugas sekolah yang bertugas memastikan prokesnya jalan,” kata Wahid dalam program Wawasan di Radio Suara Surabaya, Jumat (24/9/2021). (wld/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Jumat, 19 April 2024
33o
Kurs