Sabtu, 20 April 2024

Tahapan, Tips, dan Trik “Kunci” untuk Lulus Ujian Praktik SIM C Supaya Tidak Bolak-balik Kena Tilang

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan
Ujian praktik pembuatan surat izin mengemudi (SIM) untuk kendaraan roda dua di Polresta Sidoarjo. Foto: Antara

Ada sejumlah orang yang punya pengalaman harus bolak-balik ke Samsat untuk mengajukan Surat Izin Mengemudi (SIM) karena sudah beberapa kali gagal dalam ujian tulis maupun ujian praktik. Baru-baru ini, seorang warganet mengunggah sebuah video di akun media sosial isinya memprotes sulitnya lintasan ujian praktik pembuatan SIM sepeda motor. Video itu pun viral.

Kepemilikan Surat Izin Mengemudi (SIM) dalam berkendara di Indonesia hukumnya wajib. Seperti diatur dalam Pasal 14 ayat (1) b dan pasal 15 ayat (2) c Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 yang disahkan kembali dengan peraturan pemerintah nomor 44/1993 pasal 216. Serta dalam Pasal 77 ayat (1) UU 22/2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ).

Untuk pengendara sepeda motor, setiap orang di Indonesia harus memiliki SIM C yang bisa didapatkan dengan cara mengikuti serangkaian ujian berbiaya realtif terjangkau, baik secara tertulis maupun praktik sepeda motor di lintasan yang memang sudah dipersiapkan. Lintasan inilah yang kemudian dianggap sulit dan dikeluhkan warganet di medsos.

Sebelum masuk pada tips lolos ujian praktik SIM C, tentu saja Anda perlu memahami apa saja sih ujian praktik yang harus ditempuh oleh pemohon pembuatan SIM? Pada praktiknya, setidaknya ada enam ujian praktik sepeda motor yang harus dilalui pemohon untuk mendapatkan SIM C.

1. Ujian Zig-Zag

Pemohon SIM harus melajukan sepeda motor slalom/zig-zag melintasi cone (kerucut rintangan) dengan jarak 1,5 kali kendaraan uji dengan kecepatan 10 kilometer per jam. Selanjutnya, slalom/zig-zag dengan kecepatan stabil dengan jarak cone satu dengan yang lain 3 kali panjang kendaraan bermotor uji. Pengendara harus berhenti di garis setop yang ditentukan dengan teknik pengereman seimbang dan menapakkan kaki kiri ke jalan sembari kepala menengok ke kanan belakang.

2. Ujian Angka Delapan

Peserta diminta mengemudikan sepeda motor di dalam lingkaran sebanyak tiga kali membentuk angka delapan mengikuti petunjuk arah dan tidak berhenti serta kaki tidak sampai menginjak lapangan. Sedangkan jari-jari tangan juga tidak menarik kopling/rem. Di atas garis angka delapan diletakkan cone dengan jarak antara masing-masing patok 1,5 kali panjang kendaraan bermotor uji.

3. Ujian Keseimbangan

Pada tahap ini ujian semakin sulit. Peserta harus mengendarai sepeda motor melintasi sebuah median jalan berukuran panjang 8 meter dan lebar 30 cm, kemudian melaju di dalam median itu dengan kecepatan 5 kilometer per jam (tidak boleh lebih) dan diharuskan mengatur keseimbangan dengan menggerakan setang kemudi. Kalau salah satu kaki turun ke tanah maka ujian praktik dinyatakan gagal atau tidak lulus.

4. Jalan Gelombang

Tahap selanjutnya, peserta diminta mengendarai sepeda motor melintasi median jalan yang tidak rata (bergelombang) berukuran panjang 8 meter dan lebar 40 sentimeter kemudian berjalan di dalam median itu dengan kecepatan 5 kilometer per jam, tidak boleh lebih. Peserta harus mengatur keseimbangan dengan menggerakan setang kemudi. Jika salah satu kaki turun ke tanah, maka ujian praktik itu dinyatakan gagal/tidak lulus.

5. Uji Tanjakan

Banyak yang bilang, uji tanjakan ini tidak mudah. Setiap peserta harus melajukan sepeda motor di tanjakan dengan sudut kemiringan 15 derajat kemudian melakukan pengereman dengan rem kaki tepat di posisi garis setop. Kemudian di bidang jalan datar jembatan, peserta harus melakukan pengereman dengan rem kaki dan berhenti di rambu garis stop, kemudian menetralkan persneling lalu melaju lagi.

6. Uji Reaksi Kepekaan Rem dan Menghindar

Di tahap terakhir, kepekaan peserta dalam mengonfirmasi keselamatan pada saat menjalankan sepeda motor diuji. Mereka harus menjalankan kendaraan dengan kecepatan stabil di persneling dua atau tiga lalu melakukan pengereman pada garis kuning atau cone, melepas rem pada cone atau garis hijau, lalu membelok sesuai petunjuk petugas, serta berhenti di garis setop dengan teknik pengereman kombinasi dengan sikap waspada yakni kaki kiri turun dan palingkan kepala ke kanan belakang.

Berdasarkan beberapa saran dari sejumlah situs web dan portal berita yang dikumpulkan suarasurabaya.net, ada sejumlah tips dan trik yang bisa Anda terapkan sebelum maupun pada saat menjalankan ujian praktik sehingga sukses mendapatkan SIM C dan tidak perlu bolak-balik ujian praktik di kantor Samsat, alih-alih memilih jalur pintas melalui calo dengan biaya yang lebih mahal dari biaya normal mengurus SIM.

Tips pertama, sebelum melakukan ujian praktik, Anda harus yakin bisa lulus. Rasa ragu akan membuat peluang Anda untuk berhasil melewati semua rintangan dan tantangan dalam ujian praktik itu berkurang. Karena sebenarnya, bila sebelumnya Anda memang sudah punya kemampuan mengendarai sepeda motor dengan baik, ujian praktik SIM C harusnya juga bisa Anda lalui dengan baik.

Kedua, Anda perlu mengetahui jenis rintangan dan teknik dasar untuk melalui setiap tahap ujian praktik itu. Anda sudah mendapatkan informasi tentang enam tahap ujian praktik SIM C di atas. Nah, tiap rintangan punya trik sendiri untuk melaluinya. Tidak ada salahnya meminta waktu kepada polisi untuk membiasakan diri dengan motor yang disediakan untuk tes praktik. Bahkan, beberapa kantor Samsat juga memperbolehkan Anda menggunakan motor sendiri.

Triknya, untuk bisa dinyatakan lulus dan mendapatkan SIM C yang sudah Anda idam-idamkan supaya tidak bolak-balik kena tilang saat ada cegatan, Anda bisa melatih diri di rumah. Enam tahap itu bisa Anda praktikkan dengan membuat rintangan-rintangan Anda sendiri. Baik zig-zag, melakukan manuver. Kuncinya, bila Anda tenang, badan akan menjadi luwes dalam mengendarai sepeda motor saat ujian praktik.(den)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Sabtu, 20 April 2024
31o
Kurs