Kamis, 25 April 2024

Bersikap Netral, DJI Hentikan Pengiriman dan Penjualan Drone ke Rusia dan Ukraina

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Ilustrasi. Tampilan drone seri Phantom 3 dari DJI yang merupakan drone untuk konsumer umum. Foto : Reuters

DJI sebuah produk drone asal China, telah mengonfirmasi bahwa mereka menghentikan semua pengiriman produk ke Rusia dan Ukraina, demi meminimalisir potensi penggunaan produknya untuk pertempuran selama masa invasi.

Tidak hanya menghentikan pengiriman dan penjualan produk, DJI juga menghentikan sementara operasional layanan purna jualnya sampai waktu yang tidak ditentukan.

Dikutip dari The Verge yang dilansir Antara, pada Kamis (28/4/2022), langkah itu menjadi jawaban atas kecurigaan Mykhailo Federov Wakil Perdana Menteri Ukraina yang sempat menuding DJI membantu Rusia untuk melakukan invasinya.

Dalam tudingannya itu, AeroScope DJI dinilai telah digunakan Rusia untuk menargetkan warga hingga para pilot dari Ukraina.

Selama masa invasi berlangsung, sebenarnya baik Rusia maupun Ukraina sama- sama menggunakan drone untuk melakukan pengintaian dari jarak jauh.

Bahkan beberapa ditemukan telah diubah dan dimodifikasi menjadi senjata darurat.

Semenetara itu, pada akhir Maret 2022, DJI mengatakan tidak berniat untuk menghentikan operasionalnya baik di Ukraina maupun Rusia.

“Selama 15 tahun, DJI telah mencoba yang terbaik untuk menghindari geopolitik,” kata Adam Lisberg Juru Bicara DJI.

Namun, akhirnya keputusan itu diambil agar tudingan yang telah menyebar bisa diredam dan DJI tetap bertahan dengan sikap netralnya.

Meski layanan penjualan, purna jual, hingga pengiriman dihentikan, namun DJI tidak akan bertanggung jawab jika masih ada perangkatnya yang digunakan di kedua negara itu.

Di samping itu, untuk perangkat AeroSpace DJI yang lisensinya telah kedaluwarsa, perusahaan tidak akan melakukan otorisasi ulang sehingga ada kemungkinan perangkat tersebut tidak bisa maksimal digunakan.

“DJI membenci penggunaan drone kami untuk menyebabkan kerusakan dan untuk itu kami sementara menangguhkan penjualan di negara-negara ini membantu memastikan tidak ada yang menggunakan drone kami dalam pertempuran, ” pungkas Lisberg. (ant/bil/rst)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Kamis, 25 April 2024
26o
Kurs