Selasa, 10 Desember 2024

Biaya Hidup Melonjak, Sebagian Warga Inggris Beralih ke Judi dan Kripto

Laporan oleh Wildan Pratama
Bagikan
Seorang memegang uang kertas poundsterling Inggris. Foto: Antara

GamCare lembaga sosial penanganan pecandu judi, menyebut alasan sebagian warga Inggris melakukan pertaruhan uang dan investasi uang kripto dikarenakan biaya hidup di Inggris yang sedang melonjak tinggi.

Menurut GamCare, pihaknya banyak menerima telepon dari penerima bantuan sosial yang berjudi dan berharap menang agar bisa menutupi kebutuhan, tetapi mereka kalah taruhan.

Bahkan, lembaga itu juga melaporkan beberapa orang yang telah pulih dari kecanduan namun kini mereka berjudi lagi karena tekanan finansial.

Sekedar diketahui, masyarakat di Inggris merupakan salah satu dari tujuh negara maju dalam G7 dan kini tengah menghadapi tingginya angka inflasi yang mencapai 9,1 persen pada Mei 2022.

Angka inflasi tersebut merupakan rekor tertinggi dalam 40 tahun terakhir.

melansir Antara, Kamis (23/6/2022) Bank sentral Inggris, Bank of England, telah memperingatkan bahwa inflasi dapat menembus angka 11 persen pada Oktober.

Sebuah survei dengan 4.000 lebih responden oleh GamCare dan dirilis pada Kamis menunjukkan 46 persen di antaranya mengaku khawatir dengan kondisi keuangan mereka.

Lebih dari separuh responden mengaku telah berjudi dalam 12 bulan terakhir dan sebagian besar dari mereka kehilangan uang.

“Para penasihat di layanan bantuan kami mendengarkan bahwa biaya hidup sedang mempengaruhi perilaku berjudi, khususnya di kalangan mereka yang telah pulih (dari kecanduan),” kata Anna Hemmings, kepala eksekutif GamCare.

Anna Hemmings melanjutkan, “Kami juga mendengar lebih banyak orang yang mencari bantuan terkait perdagangan kripto,” katanya.

Orang-orang yang membeli Bitcoin dengan poundsterling pada enam bulan lalu dan berharap bisa memenuhi kebutuhan hidupnya. Mereka telah kehilangan 55 persen dari investasi mereka hingga Kamis (23/6/2022) sesuai penuturan GameCare.

GamCare mengatakan 43 persen penjudi bermasalah telah berinvestasi di mata uang kripto, 25 persen di antaranya mengaku ingin berinvestasi lebih banyak lagi untuk menutupi kerugian.

Sebagai perbandingan, hanya ada 7 persen dari total investor kripto yang ingin menanamkan uangnya lebih banyak pada mata uang digital itu.(ant/wld/rst)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Mobil Tabrak Dumptruk di Tol Kejapanan-Sidoarjo pada Senin Pagi

Truk Tabrak Rumah di Palemwatu Menganti Gresik

Mobil Seruduk Warung di Jalan Kedungdoro Surabaya

Surabaya
Selasa, 10 Desember 2024
26o
Kurs