Jumat, 26 April 2024

Dinkes dan Dispendik Surabaya Laksanakan Mitigasi PTM 100 Persen

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Berjarak dan tetap pakai masker saat belajar di dalam kelas SMPN 4 Surabaya, saat hari pertama PTM pada Senin (6/9/2021). Foto: Dokumen suarasurabaya.net

Proses pembelajaran tatap muka (PTM) di Indonesia saat ini sudah banyak digelar dengan prosentase kuota siswa mencapai 100 persen. Hal ini dilaksanakan, melihat banyaknya wilayah yang sudah berstatus PPKM level 1, dengan prosentase vaksinasi dosis kedua sudah di atas 80 persen.

Menyikapi hal tersebut, Dinas Pendidikan (Dispendik) dan Dinas Kesehatan (Dinkes) masing-masing daerah, salah satunya di Kota Surabaya, selalu mengadakan mitigasi di antaranya pemantauan dan melakukan tes swab melalui puskesmas, kepada semua jenjang sekolah baik swasta maupun negeri.

“Setiap hari, kami di Dinas Pendidikan menerima data hasil swab para siswa dari Dinas Kesehatan, dan hasilnya akan kami analisa sekolah mana saja yang ada siswa positif, untuk dilakukan pemutusan penularan,” jelas Munayah, Kepala Bidang Sekolah Dasar (Kabid SD) Dispendik Surabaya saat mengudara pada siaran Radio Suara Surabaya, Rabu (27/7/2022).

Sejauh ini, sejak 21 Juni sampai bulan Juli, angka positive rate fluktuatif di angka 0,28-0,29 persen. Namun, tanggal 23 Juli mencapai 3,23 persen. Munayah menjelaskan, jika data dari hasil swab sekolah di atas lima persen, maka PTM sekolah tersebut akan dihentikan untuk mencegah penularan.

“Sebenarnya kita sudah menyampaikan ke para orang tua, bahwa anak-anak yang berangkat ke sekolah harus keadaan sehat dan orang yang berada dalam satu rumah tidak ada yang sakit,” ujar Munayah.

Menurut Kabid SD Dispendik Surabaya itu, peran keluarga adalah yang paling utama dalam menjaga dan mencegah anak-anaknya terpapar Covid-19.

“Peran keluarga sangat penting. Jika anaknya atau ada keluarga terdekat ada yang sedang sakit, orang tua bisa langsung berkoordinasi dengan pihak sekolah dan kami akan beri pembelajaran jarak jauh,” jelas Munayah.

Sebagai informasi, agar anak bisa mengikuti pelajaran dengan baik, pilihan pemberian pembelajaran jarak jauh tersebut hanya diberikan bagi anak yang tidak bisa hadir ke sekolah karena sakit dan atau beberapa alasan lainnya. (des/bil/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Jumat, 26 April 2024
30o
Kurs