Sabtu, 20 April 2024

Gubernur Jatim Ingin Harganas 2022 Jadi Momen Percepatan Pencegahan Stunting

Laporan oleh Meilita Elaine
Bagikan
Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jatim. Foto: Kominfo Jatim

Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jawa Timur (Jatim) menyebut peringatan Hari Keluarga Nasional (Hagarnas) 2022 yang jatuh pada Rabu (29/6/2022) hari ini, harus dijadikan motor pendorong percepatan pencegahan stunting di Indonesia.

“Harganas harus dimanfaatkan untuk mendorong optimalisasi fungsi keluarga di Indonesia. Khususnya dalam upaya penurunan stunting,” ujar Khofifah di Gedung Negara Grahadi, Rabu (29/6/2022).

Menurutnya, keluarga adalah benteng utama pencegahan stunting pada setiap fase kehidupan. Mulai dari janin dalam kandungan, bayi, balita, remaja, menikah, hamil, dan seterusnya.

Setiap keluarga juga harus memahami pentingnya menjaga tumbuh kembang bayi balita khususnya pada masa emas, yaitu 1000 hari pertama kehidupan.

“Peran keluarga pun sangat penting di fase ini. Mulai dari asupan nutrisi yang baik untuk ibu hamil, selanjutnya ASI eksklusif, MPASI, hingga pola pengasuhan yang baik,” imbuhnya.

Pemerintah, lanjut Khofifah, akan berkomitmen untuk menurunkan angka stunting di Indonesia. Targetnya, prevalensi stunting turun dari 30,8 persen di tahun 2018 dan 24,4 persen di tahun 2021, menjadi 14 persen di tahun 2024.

Khofifah menegaskan, Harganas merupakan perwujudan pentingnya arti keluarga terhadap upaya memperkuat ketahanan nasional. Sebagai institusi terkecil dalam masyarakat, keluarga menjadi pondasi penting awal pembangunan karakter bangsa.

“Ambil contoh soal narkoba yang semakin merajalela, keluarga punya andil penting dalam menangkal penyebarannya. Dimulai dengan memberikan pendidikan agama sejak usia dini, agar ketika tumbuh dewasa bisa memikirkan setiap tindakan yang akan dilakukan dengan benar dan tidak berjalan di jalan yang sesat,” tuturnya.

Menurut Khofifah, segala sesuatu dimulai dari komponen terkecil dalam negara yaitu keluarga, maka sejahteranya sebuah negara juga diukur dari kesejahteraan keluarga-keluarga di negara tersebut.

“Jadi negara itu sehat, sejahtera dan bahagia jika seluruh keluarga di dalamnya sehat, sejahtera, dan bahagia juga,” pungkasnya. (lta/bil/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Sabtu, 20 April 2024
27o
Kurs