Selasa, 16 April 2024

Kiprah Kedai Kopi Lokal Bersaing dengan Brand Kopi Luar Negeri

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Ilustrasi kopi.

Kedai kopi lokal saat ini jadi pilihan masyarakat Indonesia, dibandingkan dengan gerai kopi dengan bandrol brand-brand luar negeri. Setidaknya, kondisi ini tercermin dalam hasil riset yang dilakukan Universitas Paramadina, Jakarta beberapa waktu lalu.

Survey yang dilakukan pada 420 responden dengan rentan usia 20-40 tahun itu memperlihatkan hasil 80 persen responden memilih kopi lokal.

Alasannya, mulai dari kualitas kopi asli Indonesia, lokasi yang cocok dan nyaman sampai dengan harga yang terjangkau.

Responden yang tersebar dari Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi dan Nusa Tenggara ini menganggap, kedai kopi lokal terasa asik, karena mengenalkan berbagai ragam jenis kopi lokal dari berbagai daerah.

Jazil Maksum selaku founder Jokopi Surabaya, pada Radio Suara Surabaya, Kamis (18/7/2022) mengatakan, berkembangnya kedai kopi lokal strategi pendekatan sosial. Ragam kopi dari berbagai daerah lain disuguhkan dengan harga yang tetap ramah di kantong.

“Kalau di Indonesia, karakternya kan kopi tubruk, itu jenis yang banyak dicari. Apalagi, setiap kedai kopi lokal biasanya punya cara berbeda-beda dalam penyajiannya. Kalau di Jogja misalnya, itu dikasih arang.  Tapi kalau pontianak dikasih telur,” ujarnya.

Ragam rasa dan cara penyajian ini lah yang kata Jazil tidak dimiliki cafe brand luar negeri.

“Model seperti itu, jarang bisa dilakukan oleh kedai kopi atau cafe milik brand asing yang buka cabang di Indonesia, karena menunya ya itu-itu saja sesuai kebijakan perusahaan,” katanya.

Selain penyajian, tentu konsep kedai yang memiliki suasana tenang akan dipilih penikmat kopi. “Kadang konsep kedai sederhana, seringkali jadi daya tarik tersendiri para konsumen di Tanah Air, selain suasanya yang tenang buat ngopi,” lanjut Jazil.

Founder Jokopi itu juga mengungkapkan, bagi pebisnis konsep serta target pasar harus ditentukan terlebih dahulu sebelum membuka kedai.

“Karakteristik masyarakat berbeda-beda,  masing-masing daerah punya daya beli dan seleranya berbeda-beda. Brand  lokal akan lebih fleksibel dibandingkan kopi dari luar negeri. Kalau mau buka franchise di suatu daerah mereka harus memahami dulu, daya beli, dan itu berbeda-beda. Kalau kedai kopi lokal lebih fleksibel, kita mau buka dimana saja masyarakat Indonesia masih memilih kedai kopi lokal,” ungkapnya.

Soal konsep, kedai kopi lokal tidak kalah dengan gerai kopi luar negeri.  Kata Jazil, kebanyakan kedai kopi lokal sudah mengikuti konsep modern yang sedang tren, dengan tetap mempertahankan kearifan lokal dan pasar yang ada sesuai daerah masing-masing.

“Kuncinya tetap jaga market (pasar), sesuaikan apa yang digemari dan apa yang dibutuhkan,” jelasnya.

Sebagai informasi, berdasarkan poling yang dilakukan melalui instagram Suara Surabaya Media, pada Kamis (18/8/2022), 84 persen dari 322 responden lebih memilih coffe shop lokal untuk menikmati kopi, daripada coffe shop yang berasal dari luar negeri. Tidak hanya itu, mayoritas pendengar Radio Suara Surabaya juga lebih banyak memilih kedai kopi lokal, dengan beragam alasan.

“Dulu memang saya lebih sering ngopi di cafe dari luar negeri. Tapi seiring waktu, selain harganya juga tambah mahal, akhirnya pindah ke kedai kopi lokal yang kualitasnya tak kalah juga menunya beragam. Sekarang kan sudah banyak sekali kedai kopi lokal, saya jadi sering explore di internet, untuk cari (kedai kopi) mana saja yang recommend untuk dikunjungi,” ujar Farah pendengar SS.

“Kebetulan saya punya kedai kopi dan warkop di Sidoarjo. Lima tahun belakang memang bisnis warkop itu luar biasa, tapi lambat laun sekarang kedai kopi dengan harga terjangkau sampai premium juga tidak mau kalah. Malah peminat kedai kopi saya ini banyak yang dulu langganan di cafe kaya Starbucks,” kata Nanjar pendengar SS.

“Kalau saya milih kedai kopi lokal, itu tergantung model tempatnya, bikin nyaman atau tidak. Tapi memang mayoritas sekarang sepertinya para pemilik kedai kopi lokal itu juga mementingkan suasana karena dijamin bikin konsumennya betah,” terang Hendi Agustianto Kurniawan pendengar SS. (bil/rst)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Selasa, 16 April 2024
33o
Kurs