Senin, 6 Mei 2024

Menelisik Kecanggihan Kereta Cepat Jakarta-Bandung yang Dijuluki Komodo Merah

Laporan oleh Dhafintya Noorca
Bagikan
Kereta api cepat Jakarta-Bandung yang diberi nama komodo merah. Foto: kcic.co.id

Indonesia akan segera memasuki era sangat modern dari sektor perkeretaapian di Tanah Air.

Ini ditandai dengan kedatangan moda angkutan yaitu dua set kereta cepat (high speed railways), terdiri dari EMU untuk kereta penumpang dan satu unit lainnya berupa comprehensive inspection train (CIT) atau kereta inspeksi. Unit kereta cepat ini datang setelah melewati perjalanan laut selama hampir tiga pekan dari Pelabuhan Qingdao, Provinsi Shandong, Tiongkok, pada 5 Agustus 2022.

“Ini menjadi kabar baik untuk Indonesia dan menunjukkan kita bisa bersaing dengan negara-negara maju lainnya untuk sektor perkeretaapian ini,” ujar Kartiko Wirdjoatmojo Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara, saat menyaksikan kegiatan bersejarah di Tanjung Priok itu, seperti dikutip dari laman www.indonesia.go.id, Sabtu (17/9/2022).

Peletakan batu pertama pembangunan unit kereta cepat dengan rute Jakarta – Bandung telah dilakukan Joko Widodo Presiden pada 21 Januari 2016 lalu.

Kereta canggih tersebut untuk sementara dinamai Komodo Merah, merujuk pada salah satu ujungnya yang sedikit meruncing mirip moncong hewan komodo.

Pada Juni 2023 Komodo Merah akan dioperasikan melayani rute Jakarta-Bandung sejauh 142,3 kilometer dalam 68 kali perjalanan setiap harinya. Sebanyak 80 km dari total jaraknya berupa jalur layang dengan 13 terowongan menembus perbukitan cadas.

Proyek berbiaya hingga Rp118,5 triliun ini sendiri siap melahap rute Jakarta-Bandung hanya dalam waktu 40 menit dengan kecepatan maksimal 350 km per jam. Padahal, jenis kereta tersebut diklaim mampu melesat hingga 420 km per jam.

Komodo Merah nantinya akan berhenti di empat stasiun yakni Stasiun Halim, Karawang, Padalarang, dan Tegalluar. Unit-unit electric multiple unit (EMU) dengan warna abu-abu dan merah sebagai refleksi dari ikon budaya Indonesia seperti batik, komodo, dan Candi Borobudur.

Setiap rangkaian EMU terdiri dari tujuh unit gerbong (car) sepanjang 209 meter dan mampu membawa 556 penumpang. Pengaturan tempat duduknya 3-2 dan punya empat kelas terdiri dari second classfirst classVIP class, dan dining car.

Pada tiap kursinya tersemat motif batik Megamendung yang dibuat dengan sistem laser dan warna kursi disesuaikan dengan tipe kelas, seperti merah, biru, dan abu-abu. Kursi terbuat dari kulit atau kain suede berkualitas tinggi.

Life span/masa hidup kereta ini lebih panjang, desain makin aerodinamis, lebih hemat energi, kabin lebih luas, minim getaran dan kedap suara, serta ada lebih dari 2.500 titik monitoring performa di kereta.

Sebuah sistem pembangkit listrik cadangan (back up supply) ditempatkan khusus di dalam kereta dan langsung menyala otomatis dan bekerja selama 120 menit ketika listrik padam di sepanjang jalur.

Dwiyana Slamet Riyadi Presiden Direktur KCIC mengatakan, pihaknya akan melakukan uji dinamis EMU kereta inspeksi dan kereta penumpang dari Tegalluar menuju Kopo pada November 2022, bertepatan pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi Pemimpin Negara G20 di Nusa Dua, Bali.

Uji dinamis rencananya akan disaksikan Joko Widodo Presiden dan Xi Jinping Presiden Tiongkok. Kedua pemimpin negara juga akan mencoba kereta CIT dari DK 127 menuju Tegalluar. Ini sekaligus memberi sinyal kepada dunia bahwa perekonomian Indonesia siap bangkit dari pandemi. (des/dfn/ipg)

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya

Massa Hari Buruh Berkumpul di Frontage Ahmad Yani

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Surabaya
Senin, 6 Mei 2024
31o
Kurs