Kamis, 25 April 2024

Mengenal Self Healing, Proses Penyembuhan Diri Terhadap Trauma di Masa Lampau

Laporan oleh Dhafintya Noorca
Bagikan
Suasana olahraga kayak di Raja Ampat. Foto: Shutterstock

Istilah self healing saat ini kerap disalahartikan. Self healing sering diidentikkan dengan aktivitas berisitirahat sejenak atau mengambil jeda dari tuntutan serta rutinitas pekerjaan atau sekolah. Istilah ini juga sering menyertai postingan di media sosial sebagai caption saat mengunjungi wisata alam atau ke tempat aestetik lainnya. Padahal praktik self healing tidak melulu seperti itu.

Yoehan Santoso praktisi Mindfulness dan Hidup Berkesadaran menjelaskan, yang harus dipahami dalam self healing adalah reaksi psikologis terhadap suatu trauma atau memori yang ada di masa lampau.

“Ketika dulu punya pengalamamn buruk dengan seseorang, ketika merasa dipojokkan atau dibuat sakit yang akan terjadi adalah kita akan teringat terus. Kita di sini harus bisa melihat dengan jelas bahwa kejadian itu sudah berlalu. Ketika saat ini tidak bersama dengan dia, kita harus bisa melihat dan bertanya kenapa kok masih merasa tersakiti? Ini sesuatu yang harus digali dalam diri, bukan hanya dengan sugesti tidak apa-apa karena ini bentuk penyangkalan diri,” kata Yoehan kepada Suara Surabaya, Sabtu (19/2/2022).

Terkait makna self healing yang mengalami pergeseran akhir-akhir ini, Yoehan menilai bahwa itu bukanlah sesuatu yang sepenuhnya salah karena itu adalah bentuk self care.

“Tapi self care jangan dimaknai pada segala sesuatu yang memanjakan diri. Self care adalah menjaga balance kehidupan kita. Kita mengembangkan segala sesuatu yang bisa nourishing dan kemudian kita mencoba mempersedikit kegiatan yang depleating, yang membuat kita tidak bergairah,” jelasnya.

Dia menambahkan, pada dasarnya semua orang membutuhkan self healing agar dapat terbebas dari trauma. Self healing juga erat kaitannya dengan persepsi masing-masing individu.

Self healing sebenarnya adalah hal yang sangat sederhana kaitannya dengan persepsi kita. Ketika kita menyadari apapun yang terjadi adalah dari memori, maka kita bisa melihat bagaimana menyikapi memori yang timbul,” pungkasnya.(dfn/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Kamis, 25 April 2024
26o
Kurs