Selasa, 23 April 2024

Rupiah Dibuka Menguat, Dibayangi Kebijakan Agresif Bank Sentral AS

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Ilustrasi, uang Rupiah dan Dolar Amerika Serikat. Foto: Antara

Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis (7/7/2022) pagi dibuka menguat, dibayangi pengetatan kebijakan moneter yang agresif oleh bank sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve (Fed).

Rupiah pagi ini bergerak menguat 14 poin atau 0,1 persen ke posisi Rp14.985 per dolar AS, dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.999 per dolar AS.

Revandra Aritama Analis Indonesia Commodity and Derivatives Exchange (ICDX) saat dihubungi Antara, Kamis pagi mengatakan, penguatan rupiah pagi ini merupakan koreksi setelah kemarin sempat menembus nilai Rp15.000 per dolar AS, dan mengingat dari sisi fundamental belum ada perubahan yang mendukung penguatan rupiah.

“Bahkan The Fed disebut masih akan lanjut melakukan pengetatan kebijakan secara lebih agresif apabila level inflasi masih tinggi. Akibatnya indeks dolar sempat menyentuh 107 yang merupakan nilai tertinggi selama 20 tahun terakhir,” ujar Revandra.

Dalam surat edaran pertemuan kebijakan moneter Juni lalu, menunjukkan bahwa pejabat The Fed tegas untuk memperketat kebijakan moneter meskipun ada risiko perlambatan pertumbuhan ekonomi.

Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, melonjak 1,5 persen menjadi di atas 107 poin pada Rabu (6/7/2022), tertinggi sejak Desember 2002.

Dolar telah reli dengan beberapa pemberhentian sejak November tahun lalu di tengah taruhan kenaikan suku bunga agresif The Fed. Revandra memperkirakan hari ini rupiah akan bergerak di kisaran level Rp14.970 per dolar AS hingga Rp15.070 per dolar AS. (ant/bil)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Selasa, 23 April 2024
27o
Kurs