Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BKMG) memprakirakan pesisir Jawa Timur berpotensi mengalami banjir rob hingga 23 Juni 2022. Daerah yang perlu mewaspadai pasang maksimum sampai 140 centimeter yaitu Surabaya, Gresik, Sidoarjo, Sampang, dan sepanjang pesisir Selat Madura.
Lilik Arijanto Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga Kota Surabaya mengatakan, pihaknya mewaspadai banjir rob di pantai timur dan utara mulai hari ini Senin (13/6/2022) sampai Jumat (17/6/2022).
“Pintu air kami tutup agar air laut tidak masuk. Kemudian air dari dalam kota akan kami keluarkan memakai pompa,” kata Lilik kepada Radio Suara Surabaya.
Selain pesisir, wilayah selatan Kota Surabaya mulai Bibis, Ketintang Margorejo sampai ke Rungkut, juga berpotensi banjir karena saluran pembuangan airnya ke laut paling panjang.
Sementara, Dwi Eko Saptono Kepala Dinas PU Bina Marga dan Sumber Daya Air Sidoarjo mengatakan, jika air laut masuk ke daratan sampai sejauh 18 kilometer, permukiman warga akan tergenang.
“Kami akan membuat kolam retensi. Sedangkan untuk jangka pendek kami akan menggunakan rumah pompa dan rumah pompa bergerak,” kata Dwi.
Selain itu, Dwi juga mengajak masyarakat ikut berperan serta dengan tidak membuang sampah ke sungai. Sebab, 75 persen sampah yang dibuang ke sungai adalah sampah yang sulit terurai. Sampah-sampah ini akhirnya turun ke dasar sungai dan menyebabkan sedimentasi.
Sebelumnya, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyebutkan pasang laut tertinggi akan terjadi pada 14 Juni 2022 dan 14 Juli 2022.
Nelayan disarankan untuk tidak melaut di dua hari sebelum dan dua hari sesudah puncak fenomena itu, yakni antara 12 hingga 16 Juni 2022, dan 12 hingga 16 Juli 2022.
Pasang laut pada 29 Juni 2022 secara astronomis juga perlu dipertimbangkan. Waspadai pasang laut antara 27 Juni 2022 hingga 1 Juli 2022.(iss/rst)