Gunakan ARIMA, Dosen Peneliti ITS Ukur Produktivitas Padi
Selasa, 21 Januari 2020 | 16:28 WIB
Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengatakan bahwa kenaikan suhu akibat perubahan iklim di Indonesia dapat menurunkan produktivitas padi hingga 50 persen.
Hal tersebut berdasarkan keterangan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) yang memproyeksikan suhu rata-rata di Indonesia pada tahun 2100 mendatang, mengalami kenaikan sebesar empat derajat celcius.
“Penurunan panen jika terjadi peningkatan suhu bumi sebesar 4 derajat Celsius, kemungkinan akan terjadi penurunan hasil sebesar 40-50 persen,” kata Yudhistira Nugraha Kepala Pusat Riset (Kapusris) Tanaman Pangan BRIN dilansir Antara pada Jumat (20/10/2023).
Yudhistira mengatakan, suhu ideal untuk pertumbuhan tanaman padi yakni minimal 22 derajat celcius dan maksimal 28 derajat Celsius.
Ia mengatakan, kenaikan suhu di atas 30 derajat celcius akan menyebabkan kemampuan penyerbukan padi menurun. Sehingga membuat pembentukan biji terhambat.
Selain itu, dari penelitian yang dilakukan pada tahun 1979-2003 oleh Lembaga Penelitian Padi Internasional (IRRI), riset tersebut melihat adanya kenaikan temperatur di siang hari sebesar 0,34 derajat Celsius, dan malam hari sebesar 1 derajat Celsius.
Kenaikan ini menyebabkan hasil panen padi menurun sebesar 10 persen .
Menurutnya naiknya temperatur udara pada malam hari justru berdampak signifikan terhadap produktifitas padi, hal tersebut dikarenakan aktivitas respirasi dari tanaman meningkat.
“Disini dapat disimpulkan bahwa kenaikan suhu siang dianggap tidak signifikan, sedangkan suhu malam hari sangat berdampak karena pada malam hari tanaman melakukan respirasi dan akibat kenaikan suhu tersebut aktivitas respirasi meningkat,” katanya. (ant/saf/faz)
NOW ON AIR SSFM 100
