Jumat, 1 November 2024

Gus Salam Ziarah ke Makam Kader IPNU yang Meninggal Saat Satu Abad NU

Laporan oleh Risky Pratama
Bagikan
KH Abdussalam Shohib atau yang akrab disapa Gus Salam Wakil Ketua PWNU Jawa Timur yang juga pengasuh Pondok Pesantren Mambaul Maarif Denanyar, saat bertemu Mustain ayah Imam Suhrowardi kader IPNU yang meninggal dunia saat Harlah satu abad NU, Kamis (9/2/2023). Foto: Istimewa

KH Abdussalam Shohib atau yang akrab disapa Gus Salam Wakil Ketua PWNU Jawa Timur yang juga pengasuh Pondok Pesantren Mambaul Maarif Denanyar, menyampaikan bela sungkawa dengan berziarah ke makam Imam Suhrowardi Kader IPNU yang meninggal dunia saat peringatan Puncak Satu Abad NU.

‘’Kami datang untuk memberikan support kepada keluarga agar tetap tabah dan bersemangat,” ucapnya, pada Kamis (9/2/2023).

Ia juga mendoakan almarhum Imam Suhrowardi yang meninggal di usia 22 tahun itu agar mendapat tempat terbaik di sisi Allah SWT.

“InsyaAllah kepergian almarhum husnul khatimah,’’ ucapnya saat mendatangi langsung ke kediaman keluarga almarhum di Dusun Mojogeneng, Desa Gedangan, Kecamatan Mojowarno, Jombang.

Sementara itu, Mustain ayah Imam Suhrowardi tidak menyangka Gus Salam ke rumahnya untuk bertakziah.

“MasyaAllah, matur suwun sanget atas rawuhipun. Sak estu, nyuwun pandonganipun mugi-mugi Ardi (Imam Suhrowardi) husnul khatimah,’’ ucapnya.

Lebih lanjut, Mustain menceritakan bahwa anak keduanya tersebut berpulang saat menghadiri Resepsi Puncak Satu Abad NU di Sidoarjo, Selasa 7 Februari kemarin, yakni ketika ambruk di rakaat kedua saat jamaah salat Dhuhur yang kemudian wafat.

Ia mendapat laporan meninggalnya Ardi di hari itu juga, dan ia mengatakan bahwa bagaimana pun keadannya ia tetap bersabar dan ikhlas melepas putranya yang masih jejaka itu.

‘’Memang, Ardi nggadah (punya) riwayat penyakit jantung,’’ ucapnya.

Sebelumnya, ia juga mengatakan bahwa Ardi sebelum berangkat untuk tabarruk di Harlah satu abad NU, kondisi badannya kurang fit. Tetapi, karena kecintaannya pada NU tetap memutuskan untuk berangkat.

Ia sebetulnya juga ingin ikut untuk ngalap barokah, namun karena di rumahnya tidak ada orang, Nanik Rahmawatiningsih istrinya sudah meninggal dunia lebih dulu, sehingga ia memutuskan untuk menjaga rumah.

Dalam kesempatan itu, ia juga mengantarkan Gus Salam yang meminta mendatangi makam anaknya tersebut.

Dan setibanya di makam, Gus Salam membacakan doa dan tahlil untuk almarhum Ardi dan almarhumah istri Mustain.

Ia kemudian menghaturkan terima kasih kepada Gus Salam atas kiriman doa yang diberi langsung kepada putranya tersebut. “Ya Allah matur suwun sanget,’’ ujarnya.(ris/dfn/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Teriknya Jalan Embong Malang Beserta Kembang Tabebuya

Bunga Tabebuya Bermekaran di Merr

Kebakaran Pabrik Plastik di Kedamean Gresik

Surabaya
Jumat, 1 November 2024
28o
Kurs