Jumat, 1 November 2024

Hardiknas 2023, Mendikbudristek: Merdeka Belajar Mendidik Generasi Pelajar Pancasila Cerdas Berkarakter

Laporan oleh Muchlis Fadjarudin
Bagikan
Nadiem Anwar Makarim Mendikbudristek mengenakan baju adat Aceh memimpin upacara peringatan Hardiknas 2023 di kantor Kemendikbudristek, Jakarta, Selasa (2/5/2023). Foto : Kemendikbudristek

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menyelenggarakan upacara peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) tahun 2023 secara hibrida di halaman kantor Kemendikbudristek, Jakarta, pada Selasa (2/5/2023). Tahun ini, peringatan Hardiknas mengusung tema “Bergerak Bersama Semarakkan Merdeka Belajar”.

Nadiem Anwar Makarim Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) memimpin upacara dan menyampaikan beberapa transformasi yang telah dicapai selama tiga tahun terakhir.

“Sebanyak 24 episode Merdeka Belajar yang telah diluncurkan Kemendikbudristek kini semakin mendekatkan pendidikan pada cita-cita luhur Ki Hadjar Dewantara, yaitu pendidikan yang menuntun bakat, minat, dan potensi peserta didik agar mampu mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya sebagai seorang manusia dan anggota masyarakat,” tutur Mendikbudristek dalam pidatonya.

Saat ini, kata Nadiem, anak-anak Indonesia bisa belajar dengan lebih tenang karena aktivitas pembelajaran mereka dinilai secara lebih holistik oleh gurunya sendiri. Selain itu, para kepala sekolah dan kepala daerah juga kini lebih mudah melakukan pemantauan pelaksanaan pendidikan.

“Para kepala sekolah dan kepala daerah yang dulu kesulitan memonitor kualitas pendidikannya sekarang dapat menggunakan data Asesmen Nasional di Platform Rapor Pendidikan untuk melakukan perbaikan kualitas layanan pendidikan,” ujar dia.

Selain itu, menurut Nadiem, Kurikulum Merdeka menekankan pembelajaran mendalam untuk mengembangkan karakteristik dan kompetensi. Bahkan, seleksi masuk perguruan tinggi negeri pun sekarang fokus pada mengukur kemampuan literasi dan bernalar.

“Adik-adik mahasiswa yang dulu hanya belajar teori di dalam kelas, sekarang bisa melanglang buana mencari pengetahuan dan pengalaman di luar kampus dengan hadirnya program-program Kampus Merdeka,” ungkapnya.

Lebih dari itu, Mendikbudristek mengemukakan tentang berbagai capaian pendanaan pendidikan, kebudayaan, riset, dan teknologi. Pada program dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan Bantuan Operasional Pendidikan (BOP), Kemendikbudristek telah memberikan kemudahan dalam pencairan langsung hingga fleksibilitas pemanfaatannya bagi sekolah guna meningkatkan kualitas pembelajaran.

Adanya perluasan program beasiswa juga memberikan kesempatan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi sekarang menjadi jauh lebih terbuka.

“Dukungan dana padanan untuk mendanai riset juga telah melahirkan begitu banyak inovasi yang bermula dari kolaborasi. Dana Indonesiana yang fleksibel dapat mewadahi gagasan-gagasan kreatif para seniman dan pelaku budaya sehingga mampu menghasilkan karya-karya hebat yang mendukung pemajuan kebudayaan,” jelasnya.

Menutup pidato, Mendikbudristek mengajak masyarakat untuk merayakan capaian transformasi tersebut dengan syukur dan semarak atas kerja keras dan kerja sama semua pihak. Nadiem juga mengajak masyarakat untuk merefleksikan kembali setiap tantangan yang sudah dihadapi, juga setiap jengkal langkah berani yang sudah diambil.

“Marilah kita semarakkan hari ini dengan semangat untuk meneruskan perwujudan Merdeka Belajar, mendidik generasi Pelajar Pancasila yang cerdas berkarakter, dan membawa Indonesia melompat ke masa depan dengan pendidikan yang memerdekakan,” ajak Mendikbudristek.

Pada peringatan Hardiknas kali ini, Mendikbudristek memberikan secara simbolis Tanda Kehormatan Satyalancana Karya Satya kepada enam orang yang mewakili 5.685 Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Kemendikbudristek.

Penghargaan tersebut diberikan kepada pegawai atas pengabdiannya dalam melaksanakan tugas dengan menunjukkan kesetiaan, kecakapan, kejujuran, kedisiplinan, serta telah bekerja terus-menerus dalam jangka waktu selama 30 tahun, 20 tahun, dan 10 tahun.

Tahun ini, Kemendikbudristek masih menggunakan logo yang sama seperti tahun sebelumnya dengan bentuk dari tiga elemen yaitu bintang, keceriaan, dan pena yang memiliki makna selaras dengan cita-cita Ki Hajar Dewantara Bapak Pendidikan Indonesia.

Seperti tahun-tahun sebelumnya, seluruh peserta upacara Hardiknas mengenakan pakaian adat dari berbagai provinsi di Indonesia. Kali ini, Mendikbudristek memakai pakaian adat dari Provinsi Aceh. Sebanyak 443 orang pejabat dan pegawai di lingkungan Kemendikbudristek serta perwakilan peserta didik mengikuti upacara secara luring, dan 1.000 orang peserta hadir secara daring.

Jumlah peserta daring tersebut terdiri dari peserta didik berprestasi, duta teknologi, Guru dan Kepala Sekolah Penggerak, mahasiswa penerima KIP Kuliah dan ADIK, Laskar Rempah, serta mahasiswa program MBKM turut mengikuti upacara secara daring.

Turut hadir dalam upacara, Wardiman Djojonegoro Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 1993-1998 pada Kabinet Pembangunan VI dan Bambang Sudibyo Menteri Pendidikan Nasional Tahun 2004-2009, Kabinet Indonesia Bersatu.

Upacara Hardiknas tahun ini juga dimeriahkan oleh Orkestra Ruang Bunyi dan Vokalis Pemenang FLS2N tahun 2022, penampilan Kita Cinta Lagu Anak (KILA), permainan tradisional dari sekolah adat, serta tari tradisional Jai Bajawa dari NTT.(faz/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Teriknya Jalan Embong Malang Beserta Kembang Tabebuya

Bunga Tabebuya Bermekaran di Merr

Kebakaran Pabrik Plastik di Kedamean Gresik

Surabaya
Jumat, 1 November 2024
28o
Kurs