Senin, 29 April 2024

Intensitas Hujan Sepanjang 2023 Turun Akibat El Nino

Laporan oleh Ika Suryani Syarief
Bagikan
BMKG mendeteksi bibit siklon tropis 95B di Samudra Hindia barat yang mempengaruhi pertumbuhan awan hujan di sejumlah kota besar di Indonesia, Kamis (30/11/2023). Foto: BMKG BMKG mendeteksi bibit siklon tropis 95B di Samudra Hindia barat yang mempengaruhi pertumbuhan awan hujan di sejumlah kota besar di Indonesia, Kamis (30/11/2023). Foto: BMKG

Guswanto Deputi Bidang Meteorologi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyampaikan, intensitas hujan sepanjang tahun 2023 menurun akibat fenomena El Nino. Di mana pemanasan suhu muka laut di atas kondisi normalnya di Samudra Pasifik.

“Saat ini, Indonesia dipengaruhi El Nino yang indeksnya moderat 2,19 (positif), dampaknya menyebabkan curah hujan di Indonesia berkurang dibandingkan tahun-tahun sebelumnya,” kata Guswanto, Jumat (22/12/2023) dilansir Antara.

Ia memberikan gambaran, curah hujan di Stasiun Meteorologi Juanda Surabaya biasanya berkisar 2.800-2.900 milimeter per tahun.  Tetapi pada 2023 sejak Januari sampai awal Desember, curah hujannya hanya sekitar 700 milimeter.

“Kita juga masih memprediksi El Nino akan bertahan hingga Februari-Maret 2024,” ungkapnya.

Menurut prakiraan BMKG awan hujan belum terlihat di Jawa, Bali, hingga Nusa Tenggara karena pengaruh fenomena El Nino. “Hari tanpa hujan kategori ekstrem panjang terjadi di Bali,” katanya.

Guswanto juga menyampaikan, saat ini sekitar 42 persen zona musim di Indonesia sudah memasuki musim hujan. Menurut dia, puncak musim hujan diprakirakan terjadi pada Januari-Februari 2024, ketika 55 persen zona musim memasuki musim hujan.

Lebih lanjut, Guswanto mengatakan bahwa BMKG dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana bisa menggunakan teknologi modifikasi cuaca untuk menekan dampak cuaca yang merugikan jika diperlukan.

“Kalau kita melihat apa itu teknologi modifikasi cuaca, sebenarnya adalah salah satu bentuk upaya kita untuk memodifikasi cuaca dengan tujuan tertentu, agar mendapatkan kondisi cuaca seperti yang diinginkan,” bebernya.

“Kalau pada saat Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 kan diprediksi musim hujan, artinya modifikasi cuaca dibutuhkan untuk mengurangi intensitas atau cuaca ekstrem yang terjadi,” imbuhnya. (ant/feb/iss)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Senin, 29 April 2024
26o
Kurs