Senin, 29 April 2024

Jelang Pemilu 2024, AMSI Gelar Pelatihan Cek Fakta di Surakarta

Laporan oleh Muhammad Syafaruddin
Bagikan
Pelatihan cek fakta bertemakan Melawan Disinformasi dan Misinformasi Jelang Pemilu 2024 berlangsung di Surakarta pada 19-21 Oktober 2023. Foto: AMSI

Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) menyelenggarakan pelatihan cek fakta bertemakan Melawan Disinformasi dan Misinformasi Jelang Pemilu 2024 di Surakarta pada 19-21 Oktober 2023.

Kegiatan yang menggandeng Aliansi Jurnalis Independen (AJI), Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) dan Google News Institute itu diikuti 35 jurnalis dari Jawa Tengah (Jateng), Yogyakarta, dan Jawa Timur (Jatim).

“Setelah mengikut training ini peserta bisa menerapkan hasil training dengan memproduksi berita cek fakta yang berkualitas berkaitan dengan Pemilu 2024. Karena jumlah jurnalis yang menguasai cek fakta masih sangat minim, harapannya agar media yang bergabung ke dalam koalisi cek fakta bisa bertambah,” Amrie Hakim pengurus AMSI nasional sekaligus penyelia program cek fakta AMSI.

Amrie menjelaskan bahwa kegiatan ini diadakan di lima wilayah. Yang pertama di Jakarta (31 Oktober-2 November), Padang (7-9 November), Makassar dan Denpasar (14-16 November), dan Surakarta.

Arief Rahman Koordinator Wilayah AMSI Jatim, Jatim, dan Yogyakarta mengatakan AMSI sudah melakukan cek fakta sejak sebelum Pemilihan Umum (Pemilu) 2019. Ia menjelaskan, tidak banyak organisasi atau perusahaan media yang mengadakan cek fakta secara konsisten.

“Kerja sama AMSI, AJI, Mafindo dan Google News Institute ini melahirkan sebuah gerakan cek fakta yang tidak banyak organisasi perusahaan media melakukan,” kata Arief.

Arief menambahkan, cek fakta menjadi unggulan dari AMSI untuk bisa berkolaborasi dan memberikan literasi kepada sejumlah stakeholder. Menurutnya, program ini juga bisa diandalkan oleh masyarakat di tengah gempuran informasi hoaks secara digital.

Ia juga mengatakan, adanya pelatihan cek fakta bagi para jurnalis diharapkan bisa mencegah Indonesia dari banjir disinformasi sekaligus menjadikan masyarakat bisa lebih waspada dan punya kekebalan dari virus hoaks, karena mendapat konten-konten cek fakta dari media anggota koalisi.

“Tujuan utama cek fakta ini agar masyarakat terdidik, cerdas dan lebih bijaksana dalam membagi informasi apapun, sehingga masyarakat tidak mudah terprovokasi, jadi masyarakat punya tools untuk memverifikasi,” tuturnya. (saf/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Senin, 29 April 2024
26o
Kurs