Jumat, 1 November 2024

Jokowi Minta Presiden Periode Mendatang Melanjutkan Program Hilirisasi

Laporan oleh Farid Kusuma
Bagikan
Jokowi Presiden memberikan arahan pada acara rapat kerja nasional ke-18 Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI), Kamis (31/8/2023), di Nusantara Hall, Tangerang, Banten. Foto: Biro Pers Setpres.

Joko Widodo Presiden mengatakan, Pemerintah Indonesia harus konsisten menjalankan program hilirisasi untuk mewujudkan pemerataan kemakmuran dan kesejahteraan.

Kepala Negara berharap, presiden terpilih hasil Pemilu 2024 dan selanjutnya meneruskan hilirisasi walau mendapat tekanan dari negara lain dan organisasi perdagangan dunia (WTO).

Pernyataan itu disampaikan Jokowi, pagi hari ini, Kamis (31/8/2023), dalam acara rapat kerja nasional ke-18 Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI), di Nusantara Hall, Tangerang, Banten.

“Jangan biarkan mentahan-mentahan itu terus diekspor, industrialisasikan, hilirisasikan di dalam negeri agar ada kesempatan kerja yang terbuka, nilai tambah kita dapatkan. Sehingga, negara juga akan dapat. Nanti kalau nilai tambah muncul, negara akan dapat, penerimaan negara otomatis pasti akan naik,” ujarnya.

Menurut Presiden, hilirisasi penting supaya Indonesia mendapatkan nilai tambah karena tidak lagi mengandalkan ekspor bahan mentah.

Nilai tambah hasil hilirisasi, sambung RI 1, juga meningkatkan penerimaan negara dan jumlah lapangan kerja.

“Meski ditekan Uni Eropa, ditekan dari WTO (Organisasi Perdagangan Dunia), ditekan dari IMF (Dana Moneter Internasional) jangan mundur, jangan berhenti. Nanti akan saya pesan juga kepada presiden berikut yang akan datang jangan sampai menghentikan hilirisasi, rugi besar kita,” tegasnya.

Kalau program hilirisasi terus berlanjut, dalam waktu 10 tahun ke depan pendapatan per kapita Indonesia diperkirakan menyentuh 10.900 dolar AS.

Lalu, tahun 2045, pendapatan per kapita Indonesia bisa mencapai 25 ribu dolar AS.

Lebih lanjut, Jokowi Presiden mengingatkan hilirisasi jangan cuma fokus pada industri besar seperti nikel, tembaga dan berbagai hasil pertambangan.

Tapi, usaha kecil dan menengah (UKM) semisal kopi, rumput laut dan kelapa sawit juga harus mendapat perhatian negara.

“Hilirisasi bukan hanya untuk yang besar-besar, bukan urusan nikel saja, bukan urusan tambang tembaga. Yang UKM juga harus industrialisasikan, harus hilirisasikan semua produk yang masih mentahan,” katanya. (rid/ham)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Teriknya Jalan Embong Malang Beserta Kembang Tabebuya

Bunga Tabebuya Bermekaran di Merr

Kebakaran Pabrik Plastik di Kedamean Gresik

Surabaya
Jumat, 1 November 2024
27o
Kurs