Jumat, 3 Mei 2024

Kebakaran di Museum Nasional, Komisi X Pertanyakan Komitmen Penerapan SOP Proteksi

Laporan oleh Farid Kusuma
Bagikan
Dede Yusuf Ketua Komisi IX DPR memberikan keterangan terkait rencana kenaikan iuran BPJS Kesehatan, Jumat (6/9/2019), di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta. Foto: Farid suarasurabaya.net

Dede Yusuf Wakil Ketua Komisi X DPR RI mempertanyakan penerapan Standard Operational Procedure (SOP) proteksi terhadap pengamanan gedung sekaligus koleksi benda bersejarah di Museum Nasional, Jakarta.

Menurutnya, kalau prosedur standar operasional diterapkan secara lugas dan tegas, kebakaran yang menghanguskan sebagian bangunan di Museum Nasional tidak akan terjadi.

Peristiwa kebakaran yang terjadi pada Museum Nasional (Museum Gajah), terjadi hari Sabtu (16/9/2023) malam. Atas kejadian itu, dia menegaskan perlu ada evaluasi komprehensif supaya kejadian seperti itu tidak terulang lagi.

“Di museum itu sedang renovasi gedung tertentu. Itu yang menjadi pertanyaan kami, bagaimana penerapan SOP ketika renovasi, lalu bagaimana pengawasan terhadap pelaksanaan kontraktornya? Museum ini kan memiliki barang barang yang tidak ternilai dan intangible,” ujarnya di Jakarta, Minggu (17/9/2023).

Lebih lanjut, Dede juga mempertanyakan pengelolaan museum secara menyeluruh yang berada di bawah naungan Direktorat Jenderal Kebudayaan Kemendikbudristek. Diketahui, ada lima museum di DKI Jakarta termasuk di antaranya Museum Nasional. 

Selain itu, Museum Nasional diprioritaskan menjadi model percontohan pengelolaan berbasis badan layanan umum (BLU).

Menurut laporan Evaluasi 9 Program Prioritas Kemendikbudristek Tahun 2022 yang disampaikan Inspektorat Jenderal Kemendikbudristek, BLU Museum Nasional membuat sejumlah kerja sama dengan pihak swasta, termasuk Korea Selatan, Polandia, dan Qatar.

Per November 2022, penerimaan negara bukan pajak (PNBP) pada BLU Museum Nasional sebanyak Rp4,18 miliar. 

Di sisi lain, Dede menghargai langkah Nadiem Anwar Makarim Mendikbudristek yang cepat menanggapi peristiwa kebakaran tersebut dengan mengutamakan penyelamatan arterfak.

Tapi, dia menegaskan tindakan tersebut hanya bisa diandalkan dalam kondisi darurat saja, bukan solusi jangka panjang. 

“Prinsipnya, apa yang disampaikan Pak Nadiem terkait selamatkan artefak itu benar. Namun, itu sifatnya darurat saja. Yang kami pertanyakan, ada anggaran puluhan miliar untuk membina museum, lalu hasilnya kenapa seperti itu? Itu yang jadi pemikiran kami,” ungkapnya.

Mewakili Komisi X DPR, legislator dari Fraksi Partai Demokrat itu mengagendakan pertemuan dengan Kemendikbudristek dan para pemangku kepentingan terkait untuk mendapat informasi menyeluruh terkait peristiwa kebakaran tersebut.

“Segera kami akan coba jadwalkan untuk memanggil pihak Kementerian untuk mendapatkan update dan langkah langkah yang harus dilakukan terkait kebakaran museum itu,” tandasnya.(rid)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Massa Hari Buruh Berkumpul di Frontage Ahmad Yani

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Surabaya
Jumat, 3 Mei 2024
26o
Kurs