Budi Karya Sumadi Menteri Perhubungan (Menhub) mengungkapkan, akan terjadi kenaikan signifikan pemudik pada masa Lebaran Idulfitri tahun ini.
Prediksi itu berdasarkan hasil survei daring Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Perhubungan, dengan margin of error kurang dari 5 persen.
Dalam keterangan pers, sore hari ini, Jumat (24/3/2023), di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Menhub menjelaskan akan ada kenaikan sekitar 47 persen secara nasional dibandingkan masa Lebaran Idulfitri tahun lalu, dari 85 juta menjadi 123 juta orang.
“Pergerakan masyarakat didominasi dari Pulau Jawa, sebanyak 77,3 juta orang atau 62,5 persen dari total pergerakan pemudik Lebaran 2023,” ujarnya.
Khusus dari wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek), jumlah pemudik diprediksi naik sekitar 27 persen dari 14 juta orang menjadi 18 juta orang.
Kemudian, dari total pemudik tahun ini, diprediksi sebanyak 22 persen menggunakan kendaraan mobil pribadi, dan 20 persen naik sepeda motor.
Sedangkan selebihnya memanfaatkan transportasi massal seperti bus, kereta api, pesawat udara dan kapal laut.
Lebih lanjut, Menhub menyebut ada sejumlah faktor yang menyebabkan tingginya potensi pergerakan masyarakat pada masa mudik Lebaran Idulfitri tahun ini.
“Antara lain, karena tidak ada lagi pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM), dan Indonesia memasuki masa transisi Covid-19 dari pandemi menjadi endemi,” kata Budi Karya.
Faktor lainnya, perekonomian nasional semakin membaik, dan persepsi positif masyarakat pada penyelenggaraan angkutan lebaran tahun lalu.
Supaya penyelenggaraan mudik tahun ini berjalan aman dan terkendali, Kementerian Perhubungan bersama para pemangku kepentingan berupaya menyiapkan langkah-langkah antisipatif.
Baik berupa penyiapan sarana prasarana transportasi, aspek keselamatan, manajemen rekayasa lalu lintas, dan kebijakan lainnya yang diperlukan.(rid/faz)