Kamis, 2 Mei 2024

Kemenko PMK Gandeng Unesa untuk Memperkuat Literasi di Desa

Laporan oleh Risky Pratama
Bagikan
Kemenko PMK bersama Universitas Negeri Surabaya (Unesa) berupaya meningkatkan kecakapan literasi digital di desa. Foto: Unesa

Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) bersama Universitas Negeri Surabaya (Unesa) berupaya meningkatkan kecakapan literasi digital di desa dengan menyasar generasi muda.

Iman Pasu Marganda Hadiarto Purba dosen Unesa mengatakan, kegiatan yang melibatkan anak muda desa itu, salah satunya telah dilakukan melalui Kemah Pemuda Literasi Digital di Trawas pada 22-24 September 2023.

“Kegiatan ini lanjutan dari sebelumnya seperti camp literasi digital untuk membekali mahasiswa sebagai calon fasilitator literasi digital ke masyarakat. Nah, kali ini kita bekali pemuda desa sebagai duta literasi digital di desanya masing-masing,” ucapnya dalam keterangan yang diterima, Senin (2/10/2023).

Kegiatan menghasilkan empat modul pilar literasi digital, yakni modul budaya digital, etika digital, keterampilan digital, dan keamanan digital.

Modul itu sudah diuji coba pada 100 lebih siswa Labschool Unesa dan telah mendapat masukan dari mitra, dosen, dan ahli di bidang literasi digital.

“Modul ini mulai kami diterapkan ke masyarakat lima desa Pancasila rintisan Unesa. Kami berencana nantinya modul ini akan kami daftarkan sebagai HKI,” bebernya.

Ia mengatakan, Kemah Pemuda Literasi Digital dihadiri 26 fasilitator dan 36 pemuda dari lima desa pancasila rintisan Unesa, yakni Desa Rejuno Kabupaten Ngawi, Desa Widodaren Kabupaten Ngawi, Desa Wonocoyo Kabupaten Trenggalek, Desa Watu Tulis Kabupaten Sidoarjo, dan Desa Pesanggrahan Kabupaten Mojokerto.

“Kegiatan ini penting bagi generasi muda. Sebab, kemampuan literasi digital menjadi tendensi maju atau mundurnya suatu bangsa,” tuturnya.

Bambang Sigit Widodo Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum (FISHk) Unesa mengatakan, penguatan berbasis desa adalah penyelamat bangsa dari konflik yang mengakar, salah satu bentuknya adalah menjaga local wisdom atau kearifan lokal.

“Kami hanya ingin mewariskan hal-hal yang konstruktif, mempertahankan dan mengembangkan potensi-potensi desa merupakan salah satunya, sehingga Indonesia bisa maju dan kuat,” ujarnya.

Sementara itu, Muhammad Afif Kepala Desa Pesanggrahan mengatakan, digitalisasi merupakan salah satu masalah di desanya.

“Saya harap pemuda desa saya khususnya dan semua peserta umumnya dapat mengikuti acara dengan maksimal dan mampu mengaplikasikan ke desanya agar lebih melek digital,” tuturnya. (ris/saf/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Massa Hari Buruh Berkumpul di Frontage Ahmad Yani

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Surabaya
Kamis, 2 Mei 2024
32o
Kurs