Selasa, 23 April 2024

Ketua Asprov PSSI Jatim: Tidak Boleh Ada Polisi di Dalam Lapangan Stadion

Laporan oleh Wildan Pratama
Bagikan
Ahmad Riyadh Ketua Asprov PSSI Jatim saat menghadiri sidang di PN Surabaya, Jumat (20/1/2023). Foto : Wildan suarasurabaya.net

Ahmad Riyadh Ketua Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI Jawa Timur mengatakan, berdasarkan aturan FIFA bahwa polisi sebetulnya dilarang berada di dalam lapangan stadion.

Pernyataan itu disampaikan Riyadh saat menjadi saksi dalam persidangan dua tersangka tragedi Kanjuruhan di Ruang Cakra Pengadilan Negeri (PN) Surabaya, Jawa Timur.

“Polisi di luar stadion, baru boleh masuk kalau ada sesuatu yang emergency,” ucap Riyadh di hadapan Majelis Hakim, Jumat (20/1/2023).

Namun, Riyadh mengaku, kalau akhir-akhir ini PSSI telah mengikuti aturan FIFA terkait pengamanan dalam pertandingan sepak bola. Termasuk mobilisasi petugas keamanan di dalam lapangan.

Selain itu, dalam sidang pemeriksaan saksi hari ini, Ketua Asprov PSSI Jatim itu juga ditanya oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) terkait penggunaan gas air mata di dalam stadion.

Riyadh menegaskan, berdasarkan aturan FIFA, gas air mata dan peralatan senjata dilarang dibawa masuk ke dalam lapangan.

“Security officer berhak menegur ( kalau ada gas air mata). Steward harusnya jaga, kalau ada gas air mata dibawa ke dalam stadion,” imbuhnya.

Selain itu, Riyadh juga mengatakan bahwa pendidikan terhadap suporter agak terbengkalai. Dia menyebut bahwa supporter bagian dari klub, klub adalah bagian dari PSSI.

Dia mengaku, pendidikan suporter dan sepak bola tersebut, saat ini mulai menjadi perhatian oleh pihak PSSI pascatragedi Kanjuruhan yang menelan 135 korban jiwa.

“Idealnya, nonton sepak bola seperti di luar negeri atau seperti nonton konser, nggendong anak kecil dan istrinya. Tapi di Indonesia fanatisme tinggi, pendidikan klub agak terbengkalai,” jelasnya.

Kemudian, Riyadh menjelaskan bahwa keberlangsungan dan kemanan selama pertandingan sepak bola harus dijamin oleh Ketua Panpel Klub.

Meski dirinya menyinggung terdakwa Abdul Haris Ketua Panpel Arema FC soal jaminan itu, namun dia menyebutkan bahwa pihak panpel dan aparat polisi sudah melakukan simulasi pengamanan 10 hari sebelum pertandingan dimulai.

“Saya tahu itu, 10 hari sebelum pertandingan ada persiapan simulasi, bahkan melebihi standar pengamanan,” ucapnya.(wld/faz)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Selasa, 23 April 2024
29o
Kurs