Kamis, 2 Mei 2024

Masyarakat Bisa Lapisi Masker Kain dengan Filter PM 2.5 untuk Hadapi Polusi

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Ilustrasi masker kesehatan. Foto: Freepik

Prof. Agus Dwi Susanto Guru Besar Bidang Pulmonologi dan Respirasi Universitas Indonesia (UI) menyebut masyarakat bisa memakai masker kain yang dilapisi filter untuk particulate matter (PM) 2.5 saat polusi udara.

“Ini bisa jadi solusi murah pada masyarakat yakni masker kain ditambah filter untuk PM 2.5. Ini banyak di toko daring jual filter untuk PM 2.5 harganya Rp10 ribu,” kata Agus dalam konferensi pers daring di Jakarta, Rabu (23/8/2023) yang dikutip Antara.

Agus menyarankan orang-orang menyelipkan filter untuk PM 2.5 dibalik masker kain yang dipakai. Cara itu dinilai menawarkan kemampuan filtrasi sebanyak 95 – 99 persen. Selain menggunakan filter PM 2.5, Agus mengatakan masyarakat juga bisa menggunakan N95, KF94 dan masker bedah.

Dalam konferensi pers yang sama, dr. Feni Fitriani Taufik selaku dokter spesialis paru dari Rumah Sakit Umum Pusat Persahabatan menuturkan bahwa masker N95 dikategorikan terbaik dengan efek filtrasi hampir 100 persen, sementara efek filtrasi masker bedah sekitar 88,7 persen.

Itu disampaikannya merujuk studi tentang debu vulkanik. “Masker kain diberi penyaring PM 2.5 juga baik,” tutur Feni.

Kemudian, tentang seberapa mungkin masker atau respirator tidak menyebabkan kebocoran, masih merujuk studi, diketahui N95 paling kecil kebocorannya yakni sebanyak sembilan persen, sementara masker bedah kebocorannya sekitar 35 persen.

Feni mengatakan masker bisa menjadi alat pelindung diri dalam kondisi polusi udara bila harus keluar rumah.

Selain itu, masyarakat diminta aktif mengurangi sumber polusi seperti tidak membakar sampah, beralih menggunakan transportasi massal, meminimalkan pajanan polusi udara dengan mengetahui kondisi polusi udara di luar supaya tidak keluar rumah saat pajanan polusi udara tinggi.

Feni juga meminta pemangku kebijakan membuat peraturan yang lebih ketat yang juga berkoordinasi dengan berbagai sektor termasuk rumah sakit dan akademisi untuk mendapatkan langkah yang lebih konkret mengatasi polusi udara. (ant/bil/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Massa Hari Buruh Berkumpul di Frontage Ahmad Yani

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Surabaya
Kamis, 2 Mei 2024
33o
Kurs