Senin, 29 April 2024

Menag Minta Disediakan Sarapan Bubur untuk Jemaah Haji Lansia

Laporan oleh Muchlis Fadjarudin
Bagikan
Yaqut Cholil Qaumas Menteri Agama (baju biru) ketika tiba di Arab Saudi, Senin (19/6/2023) waktu setempat. Foto: Kemenag

Yaqut Cholil Qaumas Menteri Agama (Menag) RI meminta jemaah haji lanjut usia (lansia) dibuatkan asupan khusus dalam bentuk bubur menjelang puncak haji.

Yaqut memperoleh laporan bahwa kondisi fisik jemaah lansia tidak cocok dengan makanan di Arab Saudi. Sebab sebagian sudah tak memiliki gigi.

“Saya minta carikan alternatif, bisa bubur atau yang lain. Saya dapat laporan sudah mulai disiapkan rice cooker, beberapa penginapan khusus untuk buat nasi lansia,” ujar Yaqut di laman resmi Kemenag, Selasa (20/6/2023).

Yaqut juga meminta Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) untuk menyiapkan bubur kacang hijau untuk sarapan.

“Start secepatnya. Katanya sudah ada beberapa perusahaan yang siap untuk menyiapkan bubur kacang hijau,” kata Yaqut.

Haji tahun ini, ujarnya, berlangsung pada puncak musim panas. Sehingga perlu diantisipasi dampaknya. “Kita berdoa mudah-mudahan ini puncak musim panas yang dingin, biar nyaman semua ibadahnya,” ujar Yaqut.

Selain meminta agar lansia diberikan sarapan bubur, Yaqut Cholil Qaumas juga meminta Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi 1444 H/2023 M mengganti menu sarapan untuk jemaah haji. Dari yang semula diberikan dalam bentuk roti, tahun ini diganti jadi sarapan nasi, lauk, dan air mineral.

Pergantian menu sarapan ini, kata Subhan Cholid Ketua Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, berdasarkan arahan Menag. PPIH kemudian melakukan kajian dan evaluasi, melihat apakah menu sarapan roti ini cocok untuk jemaah.

“Jadi, sarapan pagi berupa roti atau snack sudah dievaluasi. Hal itu tidak sesuai dengan kebiasaan jemaah haji Indonesia yang umumnya sarapan dengan nasi,” ujar Subhan di Makkah.

Subhan mengatakan, paket dasarnya adalah roti dengan pilihan satu buah croissant atau dua buah cupcake, atau satu puff.

Paket sarapan ini pernah diterapkan pada 2019. Saat itu, kata Subhan, jemaah mendapat 40 kali berupa 20 kali makan siang dan makan malam. Sementara untuk sarapan, mereka mendapat roti.

“Tapi, dalam praktiknya, tidak sedikit jemaah yang membeli sarapan nasi pada sejumlah pedagang Indonesia di sekitar hotel,” ungkapnya. (saf/faz)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Senin, 29 April 2024
30o
Kurs