Ahmad Muzani Wakil Ketua MPR RI mengatakan, iklim politik menjelang Pemilu 2024 sudah mulai menghangat.
Maka dari itu, dia berharap pernyataan yang dilontarkan para elite politik penuh optimisme, mencerahkan dan menggembirakan. Sehingga, tidak memicu perpecahan di masyarakat.
“Memang ini tahun politik. Tapi, tahun politik tidak boleh membuat suasana kebangsaan kita menjadi pengap, sesak, apalagi sempit,” ujarnya, Sabtu (3/12/2023) malam, di Bali.
Muzani melanjutkan, persatuan di atas segala-galanya. Sehingga, jangan sampai politik membuat kehidupan kebangsaan semakin rumit.
“Saya percaya para elite politik kita memiliki cakrawala dan cara pandang yang begitu luas tentang masa depan bangsa. Memang dalam proses pesta demokrasi waktunya untuk memberi pengaruh besar kepada rakyat untuk menentukan pilihannya. Sehingga, terkadang pandangan-pandangan itu membuat suasana terasa hangat bahkan panas. Yang penting suasana kebangsaan harus dijaga. Jaga suasana kekeluargaan dan persaudaraan antarsesama anak bangsa. Karena dalam sejarah Bangsa Indonesia, keruwetan, kerumitan, bahkan persengketaan ujungnya kembali kepada persaudaraan,” terangnya.
Sekretaris Jenderal DPP Partai Gerindra itu melanjutkan, pemilu tinggal sebentar lagi. Dia berharap siapa pun yang jadi pemenang pemilu, harus merangkul sesama anak bangsa.
“Kalau para pemimpin politik melakukan tindakan-tindakan seperti itu, terutama bagi mereka yang menang, tentu saja akan melegakan kehidupan demokrasi kita. Saya percaya pers dan pemberitaan yang wartawan sajikan, menunjukkan persatuan, dan kesatuan bagi penguatan demokrasi kita,” harapnya.
Sementara itu, Bambang Soesatyo Ketua MPR RI mengatakan, selain menyebarkan informasi berdasarkan nkaidah jurnalistik, media massa juga merepresentasikan fungsi kontrol, kritik sekaligus memberikan ruang bagi partisipasi publik.
“Menjelang penyelenggaraan Pemilu 2024, saya berharap media berperan penting dan strategis dalam menjaga kondusivitas serta menyejukkan iklim politik, melalui pemberitaan yang akurat, objektif dan berimbang. Pada gilirannya itu akan mewujudkan masyarakat yang melek informasi,” ujarnya.
Dengan begitu, masyarakat bisa memilih dan memilah informasi secara cermat dan bijaksana.
Bamsoet menambahkan, pemberitaan yang sehat juga berfungsi sebagai penyeimbang, sekaligus sebagai filter atas maraknya informasi yang menyesatkan atau hoaks yang begitu mudah tersebar lewat berbagai platform media sosial,” tandasnya.(rid)