Sabtu, 20 April 2024

Pasar Pakis Surabaya Tetap Penuh Pembeli Meski Tak Semua Penjual Takjil Hadir

Laporan oleh Ika Suryani Syarief
Bagikan
Suasana Pasar Pakis, Sawahan, Surabaya, saat sore hari menjelang buka puasa, dipenuhi oleh para warga yang sedang mencari takjil, Jumat (24/3/2023). Foto: Abdi/magang suarasurabaya.net

Menuju waktu berbuka puasa hari kedua, Pasar Pakis yang terletak di Sawahan, Kota Surabaya, tetap dikerumuni oleh para warga yang tengah mencari takjil meski tak banyak penjual hadir untuk berdagang hari ini, Jumat (24/3/2023).

Dari hasil pantauan suarasurabaya.net, kerumunan orang sudah memenuhi sisi kanan dan kiri Pasar Pakis untuk membeli aneka makanan dan minuman baik itu kue, gorengan, sayur ataupun es berwarna dengan varian rasa yang menyegarkan, meski tak begitu banyak gerobak atau meja kayu hadir untuk menjualkan hidangan serupa.

Herman salah satu pedagang di Pasar Pakis menuturkan, ketidakhadiran para penjual disebabkan masih banyak yang memilih untuk berlibur atau rehat sejenak di awal minggu Ramadan.

“Kalau penjual itu biasanya awal minggu puasa sama menjelang lebaran milih buat libur, ramai nya ya pas pertengahan puasa,” ujarnya.

Herman juga menyampaikan, waktu dimana mulai banyak para pencari takjil saling berhimpitan di Pasar Pakis, yaitu tepat menjelang maghrib tiba.

“Biasanya itu ramainya jam setengah lima sore sampai maghrib nanti,” katanya.

Untuk titik penuh para penjual makanan dan minuman dari yang hangat hingga segar, ia menunjukkan tepat berada di tengah Pasar Pakis.

“Paling full itu yaa di tengah, sampai bikin macet dan akhirnya orang kalau mau parkir sulit. Jadi ya kita milih ambil ujung saja (tempat berjualan),”imbuh penjual es coklat itu.

Membahas soal keuntungan Herman sebagai penjual es coklat selama Ramadan kali ini, ia mensyukuri atas hasil penjualan yang ia raup saat hari puasa pertama kemarin.

“Alhamdulillah ya mas, kalau jualan yang kekinian seperti es ini kan ya tergantung, gak mesti untung. Tapi ya saya tetap bersyukur aja,” imbuhnya.

Herman lebih memilih untuk tak menutup stand jualannya hingga larut malam, karena ia beranggapan bahwa mungkin saja masih ada orang yang kehausan barangkali seusai melaksanakan salat tarawih.

“Saya jam sembilan masih tetap buka mas, yaa kan biasanya ada orang habis tarawih haus ya kan,” tutur penjual es coklat itu.(abd/faz)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Sabtu, 20 April 2024
34o
Kurs