Sabtu, 27 Juli 2024

Pemkot Surabaya Jamin Kebutuhan 15 Ribu Ton Beras per Bulan Bisa Terpenuhi

Laporan oleh Meilita Elaine
Bagikan
Ilustrasi - Proses bongkar muat beras di Gudang Bulog Divisi Regional Jawa Timur, Buduran. Foto: Dokumen suarasurabaya.net

Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menjamin kebutuhan beras sebesar 15 ribu ton per bulan bisa dipenuhi.

Antiek Sugiharti Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Surabaya mengatakan, kepastian itu mengacu data Indeks Ketahanan Pangan (IKP) hingga pertengahan bulan September mencapai 2,01.

“Artinya, antara kebutuhan dengan ketersediaan menunjukkan sangat aman, karena ketersediaan beras sangat cukup untuk memenuhi kebutuhan warga Surabaya,” kata Antiek dalam keterangan resmi yang diterima suarasurabaya.net, Kamis (5/10/2023).

Sementara total perkiraan kebutuhan selama satu bulan di Kota Surabaya sebanyak 15.775 ton. Stok yang tersedia melebihi, yaitu 31.696 ton.

“Sedangkan harga rata-rata dari survei petugas pasar di lapangan menunjukkan bahwa harga rata-rata beras di Surabaya perhari  rabu tanggal 4 Oktober 2023 masih aman dan stabil. Untuk harga rata-rata beras premium Rp13.333 dan medium Bulog Rp10.900,” katanya.

Sementara itu, Dewi Soeriyawati Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah, dan Perdagangan (Dinkopdag) Kota Surabaya mengatakan, bakal terus mendistribusikan beras Bulog untuk pedagang di pasar-pasar utama demi pengendalian harga.

“Pemkot secara berlanjut melakukan Stabilitas Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) komoditas beras kepada pedagang-pedagang di pasar-pasar Kota Surabaya sebanyak 52 ton per minggu. Kita juga gelar Gerakan Pangan Murah (GPM) yang dilaksanakan dengan menyediakan minimal 8 ton dalam 1 lokasi/1 kali pelaksanaan,” katanya.

Ia minta warga tidak khawatir karena ketersediaan masih sangat cukup.

“PD Pasar Surya dan pengelola pasar juga akan melakukan monitoring ke stan-stan yang mendapatkan dropping beras SPHP,” ujarnya.

Dewi menjelaskan, harga komoditas pangan di Kota Pahlawan masih di bawah harga rata-rata. Sehingga Pemkot Surabaya melakukan pengendalian harga dengan memberi informasi perkembangan harga melalui televisi yang dipasang di pasar-pasar.

Harapannya, warga bisa mengetahui harga wajar yang ada di hari itu dan para pedagang tidak menaikkan harga.

“Pemasangan running text harga melalui televisi di pasar cukup efektif supaya harga komoditas ytidak dipermainkan oleh pedagang,” tutupnya. (lta/ipg)

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya

Pipa PDAM Bocor, Lalu Lintas di Jalan Wonokromo Macet

Perahu Nelayan Terbakar di Lamongan

Surabaya
Sabtu, 27 Juli 2024
28o
Kurs