Senin, 17 Juni 2024

Pengacara Siswi SD di Gresik Sebut Ayah Korban Mendapat Intimidasi dari Camat Menganti

Laporan oleh Wildan Pratama
Bagikan
Samsul Arif ayah korban SAH waktu keluar klinik setelah memeriksakan anaknya, Jumat (22/9/2023). Foto: Wildan suarasurabaya.net Samsul Arif ayah korban SAH waktu keluar klinik setelah memeriksakan anaknya, Jumat (22/9/2023). Foto: Wildan suarasurabaya.net

Abdul Malik pengacara SAH (8) siswi SD di Menganti Gresik menyebut Samsul Arif ayah korban mendapat intimidasi dari Hendriawan Susilo Camat Menganti. Padahal menurutnya, pihak Polres dan Bupati Gresik sudah melakukan penanganan kasus ini dengan baik.

Dirinya menyebut kalau Rabu (20/9/2023) kemarin Camat Menganti dan sejumlah perangkat desa menemui ayah korban. Dalam pertemuan itu, Camat Menganti meminta Samsul Arif supaya membuat surat pernyataan kalau pemberitaan selama ini tidak benar.

“Media yang memviralkan ini katanya hoaks, diminta juga untuk mencabut (surat laporan polisi). Kalau tidak dicabut klien kami akan dipecat dalam tempo lima hari,” kata Abdul Malik ditemui di Surabaya Eye Clinic, Jalan Jemursari, Jumat (22/9/2023).

Untuk diketahui Samsul Arif menjabat sebagai Sekretaris Desa Randu Padangan, Menganti, Gresik. Kata Malik, kalau ayah korban benar akan dipecat pihaknya bakal menempuh proses hukum.

Menurut Malik kasus yang menimpa SAH ini bukanlah hoaks, sebab siswi kelas 1 tersebut mengalami penurunan penglihatan di mata sebelah kanan.

Meskipun hasil pemeriksaan Magnetic Resonance Imaging (MRI) dari RS PHC Surabaya tidak menunjukkan bekas luka atau kekerasan.

Malik mengatakan kalau pihaknya sekarang ini masih fokus pada pemulihan kesehatan SAH. Oleh sebab itu hari ini, dia menemani korban melakukan pemeriksaan lagi ke Surabaya Eye Clinic.

“Kemarin matanya gatal, masa enggak diperiksakan. Hari ini ditangani dokter mata,” katanya.

Diagnosa dari dokter hari ini bakal disampaikan tim pengacara kepada penyidik Polres Gresik sebagai data pembanding dari hasil pemeriksaan medis sebelumnya.

“Nanti kami akan berikan kepada penyidik untuk pembanding. Karena penyidiknya sudah bagus, dari lidik menjadi penyidikan, sudah naik,” ujarnya.

Sementara itu Samsul Arif ayah korban enggan memberi komentar soal dirinya mendapat intimidasi dari camat Menganti. Alasannya karena takut salah persepsi.

“Gak berani komentar. Takut disalahartikan. Kalau perangkat desa itu kan teman-teman saya,” tuturnya.

Dihubungi secara terpisah, Hendriawan Susilo Camat Menganti membantah kalau dirinya melakukan intimidasi kepada Samsul Arif ayah korban SAH siswi SD Gresik yang hampir buta diduga dicolok tusuk bakso.

Hendri menjelaskan, kalau dirinya ingin mencari tahu soal kebenaran sesungguhnya di balik ramainya kasus yang menimpa SAH ini.

Sebab Hendri mendapat informasi dari kepala desa setempat kalau di SAH masih aktif mengikuti lomba Agustusan setelah mengalami kejadian pencolokan tusuk bakso pada Senin (7/8/2023) di sekolahnya. (wld/iss)

Bagikan
Berita Terkait

..
Surabaya
Senin, 17 Juni 2024
31o
Kurs