Sabtu, 20 April 2024

Penobatan Charles III: 38 Persen Kaum Muda Tak Tertarik Lagi Inggris Berbentuk Monarki

Laporan oleh Dhafintya Noorca
Bagikan
Ilustrasi Raja Charles. Foto: Reuters

Kerajaan Inggris Raya mengagendakan Sabtu (6/5/2023), Charles III akan menjadi raja Inggris ke-40. Acara pemahkotaan akan diselenggarakan di Gereja Westminster Abbey, London. Penobatan Charles III menjadi raja karena menggantikan ibunya, Elizabeth II, yang wafat pada September tahun lalu.

Publik di Inggris menyikapi perhelatan akbar tersebut dengan beragam nuansa kebatinan. Melansir BBC News Indonesia, BBC Panorama melakukan jajak pendapat YouGov terbaru mengenai dukungan warga negara Inggris tentang bentuk negara monarki dan kemungkinan dukungan mereka terhadap bentuk negara yang lain, dengan pertanyaan “haruskah Inggris terus memiliki raja, atau haruskah diganti dengan kepala negara terpilih?”

Hasilnya, rakyat Inggris menunjukkan dukungannya luas untuk mempertahankan bentuk negara monarki, dengan 58 persen lebih memilih kerajaan, daripada negara dengan kepala negara terpilih yang didukung hanya oleh 26 persen warga.

Namun uniknya, responden usia 18-24 tahun menghendaki negaranya dipimpin oleh kepala negara terpilih dibanding berbentuk monarki, yakni 32 persen memilih monarki, 38 persen menginginkan bentuk negara kepala negara terpilih. 30 persen sisanya mengatakan tidak tahu.

Ini artinya, secara khusus, bentuk negara monarki tampaknya menjadi masalah bagi kaum muda di Inggris. Ketidakpedulian dan penolakan bisa menjadi masalah, lantaran 78 persen dari kelompok usia termuda mengatakan bahwa mereka “tidak tertarik” dengan Keluarga Kerajaan.

Sementara, mereka yang berusia di atas 65 tahun adalah kelompok yang paling mungkin mendukung monarki sebesar 78 persen.

Selanjutnya hasil dari jajak pendapat YouGov Panorama yang menanyakan pertanyaan: haruskah Inggris terus memiliki raja, atau haruskah diganti dengan kepala negara terpilih? Responden usia 25-49 tahun, 48 persen masih menginginkan monarki, 31 persen kepala negara terpilih. Di rentang usia 50-64 tahun, sebesar 67 persen menginginkan monarki, 22 persen menghendaki kepala negara terpilih.(zan/dfn/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Sabtu, 20 April 2024
30o
Kurs