Minggu, 19 Mei 2024

PLN Gencarkan Elektrifikasi di Wilayah 3T pada 2023

Laporan oleh Dhafintya Noorca
Bagikan
PLN UPT Gresik saat melakukan pemeliharaan infrastruktur kelistrikan. Foto: PLN

PT. PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Jawa Timur berupaya jadikan tenaga listrik untuk tingkatkan kualitas kehidupan masyarakat, dengan gencarkan elektrifikasi di wilayah 3T (terluar, terdepan, dan tertinggal).

Sepanjang tahun 2022, melalui program listrik desa, PLN telah mengaliri 200 desa dengan jaringan tegangan menengah (JTM) sepanjang 114,18 kms, jaringan tegangan rendah (JTR) sepanjang 330,68 dengan biaya investasi senilai Rp. 112,62 M.

Di lain hal, Rasio Elektrifikasi (RE) Provinsi Jawa Timur pada bulan Desember 2022 mencapai 105,4%. Sedangkan, 13 Kabupaten dari 38 Kabupaten atau Kota di Provinsi Jawa Timur, rasio elektrifikasi masih dibawah 100%.

Lasiran General Manager PLN UID Jawa Timur memaparkan, pada tahun 2023 akan memfokuskan elektrifikasi di wilayah 3T khususnya kepulauan di Sumenep dan Bawean.

“Pasca pandemi, PLN terus menggiatkan elektrifikasi di wilayah 3T termasuk pulau-pulau di Sumenep dari 48 pulau berpenghuni sudah 15 pulau yang terlistriki PLN. Sementara, pada tahun 2023 ini akan dioperasikan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Komunal di 16 lokasi kepulauan dengan total kapasitas 975 kWp dengan potensi 8.434 pelanggan,” terang Lasiran, dalam siaran pers yang diterima suarasurabaya.net, Selasa (31/1/2023)

Lasiran menambahkan, upaya ini mendapatkan berbagai kendala seperti kondisi medan sulit yang berbukit, gelombang tinggi dan sebagainya. Namun, dengan koordinasi dan sinergi bersama stakeholder, PLN berharap mampu menuntaskan program yang diusung pemerintah Provinsi Jawa Timur “Jawa Timur Light for All 2024″ yang menargetkan 100% elektrifikasi pada tahun 2024.

“Upaya akselerasi yang ditempuh merupakan bentuk dukungan dan kesediaan PLN menuntaskan mandat pembangunan infrastruktur kelistrikan untuk kesejahteraan masyarakat. Sehingga misi PLN untuk mewujudkan kehidupan yang lebih baik, mendorong perekonomian dapat terwujud bagi seluruh masyarakat Jawa Timur khususnya di wilayah 3T dan kepulauan,” kata Lasiran.

Upaya ini juga merupakan bentuk mewujudkan harapan Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jawa Timur, yang mengungkapkan pentingnya kolaborasi dan sinergi bersama untuk mensukseskan program tersebut.

“Rasio elektrifikasi Jatim sendiri sudah mencapai 99,39 persen. Namun secara agregat sebenarnya sudah mencapai 100 persen. Sebetulnya Light for All 2023 sangat mungkin bisa dijangkau, tapi untuk kepulauan-kepulauan ini yang masih harus kita sisir ulang. Insya Allah dengan komitmen dan tekad kita bersama, Light for All 2024 bisa kita wujudkan,” pungkasnya di sela-sela acara peresmian Instalasi Rumah Sambungan Rumah di Tulungagung.(ihz/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya
Kurs
Exit mobile version