Jumat, 3 Mei 2024

PLN Lakukan 28 Kolaborasi untuk Mempercepat Transisi Energi

Laporan oleh Muhammad Syafaruddin
Bagikan
Arifin Tasrif Menteri ESDM (kelima dari kiri) dan Darmawan Prasodjo Dirut PLN (keempat dari kanan) saat menghadiri pembukaan acara Indonesia EBTKE Conference and Exhibition (ConEx) 2023 di ICE BSD, Tangerang, Banten, Rabu (12/7/2023). Foto: Antara

PT PLN (Persero) menjalin kolaborasi pemanfaatan energi bersih lewat penandatanganan 28 kolaborasi dengan berbagai pihak saat acara Indonesia EBTKE Conference and Exhibition (ConEx) 2023 di Tangerang, Banten, Rabu (12/7/2023).

Darmawan Prasodjo Direktur Utama PLN melalui keterangan yang diterima di Jakarta mengatakan, pihaknya mengambil tindakan nyata untuk mengoptimalkan kapasitas energi baru dan terbarukan (EBT) yang sudah ada dalam sistem PLN sekaligus membuka potensi-potensi pengembangan yang baru.

Hal itu sejalan dengan misi perseroan untuk menopang upaya pemerintah dalam transisi energi menuju net zero emission (NZE) 2060.

“PLN mengambil langkah agresif dalam pengembangan EBT di Tanah Air. Kami sudah petakan potensinya satu per satu dan kami kolaborasikan dengan stakeholder terkait agar transisi energi ini tidak hanya mampu menyediakan energi bersih tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi nasional,” ujar Darmawan dilansir Antara, Kamis (12/7/2023).

Dari 28 kerja sama itu, PLN menjalin kerja sama dengan sepuluh perusahaan untuk penyediaan layanan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) pada atap dengan total kapasitas 187,97 megawatt peak (MWp).

PLN juga menyetujui power purchase agreement (PPA) pembangunan pembangkit listrik tenaga mikrohidro (PLTM), PLTS, dan pembangkit listrik tenaga sampah (PTLSa) dengan total kapasitas 25,7 megawatt (MW).

Adapun, PLN juga melegalkan pengoperasian empat PLTM yang berada di Sumatera dengan total kapasitas 30 MW. Kemudian, PLN juga bekerja sama dengan tiga perusahaan yang menyerap renewable energy certificate (REC) dengan total kapasitas 200 gigawatt hour (GWh).

PLN juga menjalin kerja sama untuk pengembangan EBT serta pusat data di Batam, Kepulauan Riau. Selanjutnya, PLN juga melakukan kerja sama dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) untuk menaikkan kapasitas sumber daya manusia (SDM) dalam bidang transisi energi.

Di sisi lain, untuk mendorong ekosistem kendaraan listrik, PLN juga bekerja sama dengan empat perusahaan untuk pengembangan stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) dan penyediaan stasiun penukaran baterai kendaraan listrik umum (SPBKLU) sekaligus baterai sebagai pilot project electric vehicle marine.

Dalam pembukaan EBTKE ConEx 2023, Arifin Tasrif Menteri ESDM menyampaikan target mencapai NZE 2060 butuh usaha lebih dengan program yang terencana dengan baik. Dalam hal tersebut, berbagai program transisi energi membutuhkan kesingergian seluruh pengelola kepentingan yang ada dalam ekosistem EBT di Tanah Air.

“Kita harus melakukan program transisi energi ini dengan memanfaatkan sumber-sumber EBT dalam negeri yang ternyata potensinya luar biasa besar. Semua bisa dimanfaatkan kalau kita membangun infrastruktur yang bisa menyalurkan semua potensinya,” tutur Arifin.

Arifin menekankan pentingnya pengembangan teknologi terbaru untuk memaksimalkan sumber-sumber EBT yang tersebar di berbagai tempat.

Pemerintah mendukung penuh upaya ini lewat kebijakan-kebijakan yang memudahkan usaha di bidang EBT.

“Dream kita membangun jaringan koneksi antar pulau, agar potensi yang ada di pelosok-pelosok bisa dinikmati seluruh masyarakat dan industri. Kita punya sumber daya besar, mineral-mineral penting, yang kalau dimanfaatkan dengan teknologi yang tepat akan menjadi dukungan transisi energi dan menumbuhkan ekonomi,” tandasnya. (ant/bnt/saf/ham)

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya

Massa Hari Buruh Berkumpul di Frontage Ahmad Yani

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Surabaya
Jumat, 3 Mei 2024
29o
Kurs